GIANYAR | ARTIK.ID - Hari Melasti, yang dirayakan setiap tahun dalam rangka menyambut Hari Nyepi tahun Caka 1946, telah menjadi momen yang penuh makna bagi umat Hindu di Desa Adat Suwat. Pada kesempatan yang istimewa ini, kami berkesempatan untuk berbicara dengan Jro Mangku Dalem, tokoh agama yang dihormati di desa tersebut, selama acara Melasti di Pura Beji Siwa melahangge.
Jro Mangku Dalem menjelaskan bahwa Melasti memiliki makna mendalam bagi umat Hindu. Ritual ini bukan hanya tentang membersihkan sumber-sumber air yang dianggap suci, tetapi juga merupakan bentuk penyucian dan pemelastian yang diwajibkan setahun sekali. "Melasti berarti malasan, yang artinya membersihkan secara menyeluruh, terutama sumber air yang dianggap suci menurut ajaran Hindu. Ritual ini bertujuan untuk nganyibtan mala, ngilangan mala, pingkalih ngamit saring-sarin amerte," ungkap Jro Mangku Dalem dengan penuh semangat.
Baca juga: Bank Surya Membuka Babak Baru sebagai Bank Perekonomian Rakyat, Fokus Layani Pelaku UMKM
Pemelastian tahun kesange melalui ritual Melasti menjadi kewajiban bagi umat Hindu, dengan tujuan menghilangkan segala keburukan dan memperoleh berkah dari para dewa. "Kita sebagai umat manusia melakukan ritual ngelarung mala, manjat mala, ring beji, ring sungai ring segara dengan harapan kemudian mengharapkan berkah dari para dewa yaitu berupa tirta amerta," tambahnya.
Baca juga: Dandim 1616 Gianyar Apresiasi Sinergitas TNI dan Kades Sidan dalam Pengembangan Pertanian Organik
Setelah berhasil menjalani ritual Melasti, umat Hindu di Desa Adat Suwat melanjutkan dengan ide betara katuran di Pura Desa ring Bale Agung. Ide betara dan betari bersama-sama suwang-suwang kayangan, menghadap tiga tingkatan kayangan, yaitu kayangan tiga, kayangan madya, dan kayangan dadya. Semua katuran yang dilakukan diarahkan untuk memberikan penghormatan dan pengabdian kepada para dewa.
"Melalui ritual Melasti dan betara katuran ini, kita mengharapkan keselamatan, keberkahan, dan perlindungan dari para dewa. Ini adalah momen sakral yang sangat penting bagi umat Hindu di mana mereka bersatu dalam penghormatan dan kesucian," tutup Jro Mangku Dalem dengan tulus.
Baca juga: Kades Bakbakan Apresiasi PT SMS atas Kepeduliannya pada Keluarga Wayan Gunastara Menderita Polio
Dengan kesungguhan dan semangat yang terpancar dari setiap langkah ritual Melasti, Desa Adat Suwat tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga merayakan kekayaan spiritual yang mendalam. Melalui ritual pemelastian dan penyucian ini, umat Hindu berharap untuk meraih berkah dan keberkahan sepanjang tahun. (lani)
Editor : LANI