JAKARTA | ARTIK.ID - PT Bank Neo Commerce (BBYB) mencatatkan kinerja keuangan yang beragam di tahun 2023. Meskipun pendapatan bersih meningkat 100% menjadi Rp2,9 triliun dibandingkan tahun 2022, BBYB masih mengalami rugi bersih senilai Rp573 miliar.
Namun, rugi bersih ini menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp789,06 miliar, atau turun 27,36% year-on-year (yoy). Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca juga: Laba Bersih BOBA Tumbuh 39,3%, Yakni Rp14,96 Miliar Sepanjang Tahun 2023
Meskipun pendapatan meningkat pesat, pertumbuhan kredit BBYB tergolong tipis, yaitu 5,26% yoy menjadi Rp10,78 triliun.
Kredit konsumsi masih menjadi segmen utama dengan total kredit Rp8,81 triliun, diikuti kredit modal kerja senilai Rp1,73 triliun.
Baca juga: Cinema XXI Raup Kuntungan Mencapai Rp5,2 Triliun, Laba Bersih Melesat 47,1%
Di tengah pertumbuhan kredit yang moderat, BBYB menunjukkan perbaikan kualitas kredit. NPL gross naik menjadi 3,73% dari 2,56%, namun NPL net turun signifikan dari 2,05% menjadi 0,95%.
Pejabat Sementara Direktur Utama BBYB, Aditya Wahyu Windarwo, Rabu (6/3/2024) mengaku, optimis dapat meraih laba di tahun 2024 dengan menargetkan pertumbuhan kredit 20%-25%. Diversifikasi portofolio kredit menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai target tersebut.
Baca juga: UOB Luncurkan Kartu Kredit yakni Garuda Indonesia UOB Credit Card
“Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kredit 20%-25%, didorong oleh diversifikasi kredit kami,” ungkapnya.
(red)
Editor : Fuart