DENPASAR | ARTIK.ID - Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, melakukan kunjungan kerjanya ke BNN Provinsi Bali baru-baru ini. Pada tatap muka perdana itu Marthinus dengan para personel BNNP Bali membahas dua persoalan penting.
Pertama yaitu arahan strategis dalam menghadapi tantangan peredaran gelap narkotika di Bali, dan yang kedua berkaitan dengan penyatuan pandangan seluruh personel BNN yang beragam dalam membentuk budaya kerja atau kultur kerja yang sama guna mendorong optimalisasi kinerja organisasi.
Baca juga: Jadi Rujukan Internasional Penanganan Narkkoba, Setelah Fiji BNN Menerima Kunjungan dari Malaysia
"Bali merupakan suatu wilayah yang sangat strategis, sebagai pusat pariwisata paling terkemuka dan terkenal di dunia, serta sebagai hub area yang menghubungkan Jawa dengan NTB dan NTT," ungkap Marthinus, dikutip siaran pers, Minggu (18/2).
Berbicara sebagai pusat atau sentra, menurutnya tedapat tiga aspek yang perlu dicatat dan dicermati yaitu transportasi orang, barang, dan gagasan yang mana ketiganya dapat berkaitan erat dengan kejahatan narkotika.
Baca juga: BNN Luncurkan Aplikasi ASIK untuk Kemudahan dan Percepatan Layanan
Oleh karena itu, Ia mengimbau kepada seluruh jajaran di BNNP Bali untuk mampu membaca potensi-potensi ancaman, daerah kerawanan, serta mampu melakukan pemetaan melalui kerja sama baik lintas negara, regional, maupun dengan instansi-instansi terkait.
"Saya mengajak rekan-rekan untuk melihat fenomena kejahatan dari perspektif multi kejahatan, sehingga kita dituntut untuk melakukan analisa mendalam terhadap satu fenomena, dengan kata lain kita tidak boleh acuh, tetapi harus responsif dan komprehensif," pungkas Marthinus.
Baca juga: Lantik Kelompok Ahli, Kepala BNN RI Berharap Menjadi Starting Point untuk Suksesnya P4GN
(lani)
Editor : Lani