Jalin Kerja Sama Dengan AFPI, Anggota DPR RI Bagikan Sembako Bagi Masyarakat Kendal Payak Malang

Reporter : soeseno
Caption. Anggota DPR RI Komisi XI Dapil Malang raya saat memberikan sambutan pada acara pemberian bantuan sembako bagi masyarakat Desa Kendal Payak

 

 

Baca juga: Peringati HPN 2024, Kapolsek Tumpang Malang Ingin Sinergitas Dengan Pers Berjalan Baik

ARTIK.id  MALANG - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Peduli berkolaborasi dengan anggota DPR RI komisi XI Dapil Malang raya Andreas Eddy Susetyo memberikan bantuan sembako bagi masyarakat Desa Kendal Payak Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat, terutama pada warga yang membutuhkan.

Menurut Andreas, dirinya menginginkan masyarakat Kendal Payak bisa memanfaatkan program dari Pemerintah Pusat yang berkaitan langsung dengan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang selama ini menerima dalam bentuk uang tunai bisa menjadi pemberi PKH.

"Jadi penerima program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) PKH ini yang selama ini menerima bantuan dalam bentuk uang tunai, nantinya bisa mentas (keluar / dari penerima menjadi pemberi) dan memberikan pada pada orang lain, itu tujuan dari Pemerintah, setelah bisa mandiri untuk dialihkan pada orang lain yang belum menerima program PKH ini," jelas Andreas di rumah aspirasi Kendàl Payak Kecamatan Pakisaji, Jumat (19/01/2024) sore.

Bahkan Andreas bersyukur setelah 6 bulan program PKH dilaksanakan yang semula penerima PKH berjumlah 560 pengikut sekarang sudah tersisa 330 pengikut.

"Alhamdulillah saya patut bersyukur selama 6 bulan program Pena PKH yang semula berjumlah 560 pengikut di Kabupaten Malang sekarang sudah mentas menjadi 330 an anggota," beber pria asli Malang ini.

Baca juga: Relawan ABG Deklarasi Dukungan Prabowo-Gibran, Optimis Menang Satu Putaran

Andreas menjelaskan, bahwa program Pena PKH bulan hanya mengentaskan kemiskinan namun yang lebih penting memanusiakan manusia itu sendiri, "Karena pada suatu saat kita merintis program Pena PKH ini, ketika kami berkonsultasi dengan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) saat kita bedah, 70 persen penerima program ini ternyata usianya dibawah 40 tahun," jelas Andreas.

Politisi PDI-P ini menambahkan, karena 70 persen penerima program ini berada di usia produktif, dirinya meminta para usia produktif hanya menggantungkan pada bantuan program ini, nantinya akan menjadi tidak sehat.

"Jadi agar mereka mereka yang berusia produktif tidak hanya menjadi penerima yang akibatnya menjadi tidak sehat, yang berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga diakibatkan karena menganggur tidak memiliki usaha, hanya berpangku tangan menjadi penerima, itu yang menjadi tidak sehat," imbuhnya.

Baca juga: Perkara Gugatan Tanah Milik Alm. H. Hasan Bisri Warga Talangsuko Turen, PN Kepanjen Lakukan PS

Sementara itu, perwakilan dari AFPI merasa terhormat dapat hadir disini, dirinya merasa ingin lebih mengenalkan program dari AFPBI ini untuk pendanaan dari UMKM.

Pihaknya memberikan keleluasaan pada masyarakat yang hadir pada acara tersebut bidang usaha usaha, mulai dari perijinannya dan pendanaannya.

"Dengan kehadiran kami (AFPI), semoga kedepannya asosiasi ini bisa membawa teman teman platform, dan kita datang kesini untuk memfasilitasi keinginan bapak ibu," tandasnya.

Editor : Slow

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru