JAKARTA | ARTIK.ID - Inggris dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang bersiap melancarkan serangkaian serangan udara terhadap milisi Houthi di Yaman. Hal ini dipicu oleh serangan Houthi yang semakin meningkat terhadap kapal-kapal dagang Israel atau yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah.
Dilansir dari surat kabar Inggris, The Times, Senin (01/02) mengatakan, serangan ini akan melibatkan pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Inggris (RAF) dan mungkin juga kapal perusak HMS Diamond. Serangan juga akan melibatkan negara-negara Eropa lainnya.
Baca juga: Wadan Kormar Buka Pelatihan Pembentukan Karakter dan Kerja Sama Pegawai ESDM
Sebelumnya, pada Minggu (31/12/2023), Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menelepon musuhnya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, untuk membahas serangan Houthi di Laut Merah.
Cameron mengatakan bahwa serangan tersebut "mengancam kehidupan orang-orang tak berdosa dan perekonomian global."
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa serangan Houthi terhadap jalur kapal internasional di dan sekitar Laut Merah melonjak 500 persen.
Baca juga: Di PLP Baluran, Dankodiklatal Minta Marinir Selalu Bersemangat Mengasah Kemampuan
Houthi di Yaman kian meningkatkan keterlibatan mereka dalam konflik di Jalur Gaza dengan menyerang apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal yang sedang menuju Israel di Laut Merah bagian selatan.
Mereka mengatakan serangan tersebut bertujuan mendukung rakyat Palestina yang sedang menghadapi "agresi dan blokade" Israel di Gaza.
Baca juga: Demi Lindungi Israel, AS Berencana Menyerang Langsung Militer Houthi di Yaman
Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar. Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak global.
(red)
Editor : Elis