SURABAYA | ARTIK.ID - Seni teater adalah salah satu bentuk ekspresi seni berakting yang melibatkan seluruh instrumen yang dibutuhkan untuk membentuk hayalan menjadi seakan nyata dan kenyataan menjadi lebih nyata.
Seni teater berasal dari kata Yunani "theatron" yang berarti tempat untuk melihat. Dalam sejarahnya, seni teater telah berkembang sejak zaman kuno hingga modern, dengan berbagai genre, dan gaya yang dipengaruhi oleh budaya, politik, dan sosial masyarakat di mana ia berkembang.
Baca juga: Eri Cahyadi Buka Kembali Jalan Penghubung Bulak Banteng danTambak Wedi yang Ditutup Sejak 2018
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater mempunyai tiga pengertian, yakni gedung atau panggung, ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya.
Selanjutnya, pengertian kedua adalah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah.
Pengertian terakhir ialah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama, sandiwara, dan drama.
Sejarah Seni Teater
Sebelumnya teater merupakan ritual keagamaan yang dilakukan oleh berbagai peradaban di seluruh dunia.
Ritual ini biasanya melibatkan cerita-cerita mitologi, legenda, atau sejarah yang disampaikan dengan cara bernyanyi, menari, atau bermain musik, dengan tujuan untuk menghormati dewa-dewa, memohon kesuburan, atau merayakan peristiwa penting.
Salah satu contoh ritual keagamaan yang berkembang menjadi seni teater adalah drama Yunani kuno. Drama Yunani kuno adalah pertunjukan yang menggabungkan dialog, musik, dan tarian untuk menceritakan kisah-kisah dari mitologi Yunani.
Baca juga: Menghadapi Kotak Kosong, Harus Membuktikan Seberapa Kuat Eri Cahyadi di Mata Warga Surabaya
Drama Yunani kuno dibagi menjadi tiga genre utama, yakni tragedi, komedi, dan satir. Tragedi adalah drama yang mengisahkan penderitaan dan nasib buruk tokoh-tokoh heroik.
Komedi adalah drama yang mengolok-olok keadaan sosial atau politik dengan cara lucu dan mengejek. Sedangkan satir adalah drama yang menyerang kebodohan atau kejahatan manusia dengan cara sarkastis dan sinis.
Seni teater juga berkembang di berbagai belahan dunia dengan ciri khas masing-masing.
Di Asia, misalnya, terdapat seni teater seperti wayang kulit, wayang orang, kabuki, noh dan opera. Sedangkan di Eropa terdapat seni teater seperti opera, balet, teater Elizabethan dan teater absurd.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Terbitkan SE untuk Cegah Penyebaran Mpox
Begitu pula di Amerika, mereka mempunyai seni teater seperti musikal Broadway, drama realis, teater eksperimental, dan lain-lain.
Seni teater terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Seni teater modern mencoba mengeksplorasi berbagai tema, gaya, dan media untuk menyampaikan pesan-pesan artistik atau kritik sosial.
(penulis malam)
Editor : Fuart