SURABAYA | ARTIK.ID - Gejolak masyarakat di Rempang Kepulauan Riau kini telah menjadi alat tunggangan politik. Hal ini di duga akan di goreng oleh sekelompok orang yang dulunya juga menjadi Anggota HTI. Sangat tidak manusiawi, mereka memanfaatkan momen kemanusiaan tersebut hanya untuk membangkitkan paham yang mereka yakini yaitu Paham Khilafah.
Namun sangat di sayangkan bahwa cara cara mereka dalam memanfaatkan moment tersebut dapat di rasakan dan tercium oleh publik. Dengan adanya kejadian di Rempang mereka berusaha mengambil simpati masyarakat bahwa sistem demokrasi di negara ini tidak bagus, dan mereka menganggap bahwa sistem yang tepat adalah Khilafah. Tentu saja ini sangat bertolak belakang dengan nafas PANCASILA.
Baca juga: Pelaku Curanmor di Pasar Lomaer Bangkalan Diamuk Massa
Seperti halnya kejadian Rempang yang di kaitkan dengan sistem pemerintahan, mereka menganggap bahwa pemerintahan jokowi harus di ganti dengan sistem Khilafah. Sangat tidak manusiawi bila penderitaan warga Rempang di manfaatkan sebagai alat untuk melawan pemerintahan.
Melakukan relokasi untuk masyarakat bukanlah perkara mudah, seperti banyaknya kasus ataupun kejadian relokasi di seluruh Indonesia, relokasi sulit dilakukan kebanyakan dikarenakan komunikasi dengan masyarakat putus akibat provokasi dari pihak-pihak yang tidak suka dengan kemajuan yang ingin dicapai, entah berasal dari lawan politik, atau memang dari kelompok yang tidak suka dengan keberadaan Pancasila.
Dari penelusuran dan sumber terpercaya, karena keinginan mereka sangat ambisi untuk merombak sistem pemerintahan Indonesia menjadi Khilafah, mereka alias kelompok tersebut kemungkinan akan mengadakan aksi demontrasi di Kota Surabaya, pada Hari Selasa tanggal 26 September 2023 pukul 12.30 WIB di Depan Gedung DPRD Jawa Timur Jl. Indrapura.
Dalam aksi tersebut akan di pimpin oleh Ust. Khoirudin dan Ust. Sugiono yang sudah tak asing lagi sebagai tokoh jebolan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Kali ini mereka berusaha membuat gebrakan dengan mengatasnamakan masyarakat Rempang dengan nama Aliansi Masyarakat Surabaya Peduli Rempang (AMSPR), woe nama Surabaya juga di kaitkan lo.
Baca juga: Aksi Peduli Rempang di Jatim Dipelopori Ormas Terlarang HTI
Mereka berusaha menunggangi dan memanfaatkan untuk mengadu domba berbagi pihak dengan cara mereka
Sebagai masyarakat yang beragama, cerdas dan cinta tanah air kita wajib menjunjung tinggi dasar Pancasila sebagai pedoman hidup sehari hari, masyarakat Indonesia tidak boleh terkecoh dengan janji-janji khilafah buatan HTI, karena sudah banyak bukti bahwa negara di wilayah Timur Tengah terjadi perang karena tersusupi paham yang di bawa oleh Hizbut Tahrir.
Adanya rencana aksi yang di lakukan oleh kelompok yang di pimpin oleh mantan Eks Anggota HTI itu mendapat perhatian dari tokoh dan pemerhati politisasi agama SUROBOYO WANI, Anwar, menolak keras aksi mereka.
Baca juga: Aksi Peduli Rempang di Jatim Dipelopori Ormas Terlarang HTI
Anwar mengatakan bahwa segala bentuk aksi mereka adalah upaya memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI khususnya Kota tercinta Surabaya.
“Saya menghimbau kepada seluruh warga Surabaya agar berhati hati dengan segala bentuk probaganda yang di lakukan oleh kelompok kelompok kadrun seperti mereka. Kok bisa bisanya mengatasnamakan kemanusiaan, untuk itu mari kita lawan segala bentuk Terorisme dan Radikalisme di kita ini,” Pungkas Anwar.
(Red)
Editor : Fuart