Pejuang Kudeta Niger Tuduh Presiden Bazoum Penghianat Negara

Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Dewan militer yang dibentuk oleh pejuang kudeta di Niger bermaksud mengajukan tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi terhadap Presiden yang digulingkan, Mohamed Bazoum, menurut saluran TV Al Jazeera.

Menurut para pemberontak, mereka telah mengumpulkan bukti yang memungkinkan mereka untuk mengadili mantan presiden dan antek-anteknya atas tuduhan makar dan membahayakan keamanan negara.

Baca juga: Pasca Kudeta, Militer Prancis Meninggalkan Niger dengan Damai

Pada akhir Juli, sekelompok pemberontak militer di Niger mengumumkan pemecatan Presiden Niger Mohamed Bazoum. Mereka kemudian mendirikan Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (CNSP), yang dipimpin oleh Jenderal Abdourahmane Tchiani, untuk menjalankan negara. Bazoum tetap ditahan di kediamannya tetapi dilaporkan melakukan kontak telepon dengan dunia luar.

Baca juga: Pasca Kudeta, Militer Prancis Meninggalkan Niger dengan Damai

Para pemimpin ECOWAS sebelumnya menuntut para pemberontak membebaskan Bazoum paling lambat 7 Agustus, mengancam akan menggunakan kekerasan di antara opsi-opsi lain. Meski demikian, negara tetangga Mali dan Burkina Faso memperingatkan bahwa mereka akan menganggap langkah tersebut sebagai serangan terhadap diri mereka sendiri. Karena ultimatum ECOWAS diabaikan, para pemimpin masyarakat berkumpul kembali pada 10 Agustus.

Organisasi tersebut mengatakan telah diputuskan untuk memulihkan tatanan konstitusional di Niger. Sekembalinya dari KTT, Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengatakan bahwa para pemimpin ECOWAS sepakat untuk meluncurkan operasi militer di Niger secepat mungkin.

Baca juga: Pasca Kudeta, Militer Prancis Meninggalkan Niger dengan Damai

(diy)

Editor : Fuart

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru