SURABAYA | ARTIK.ID - Salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kewirausahaan nasional adalah dengan memanfaatkan teknologi dan mempercepat transformasi koperasi dan UMKM.
Dalam rangka itu, Kementerian Koperasi dan UKM RI bekerja sama dengan Grab Indonesia menyelenggarakan Roadshow Klinik UMKM.
Baca juga: Hasil survei, Emak Tidak Mampu Kejar Bunda, Unggul Dua Kali Lipat di Pilgub Jatim 2024
Acara ini digelar di pasar Sememi, Surabaya, pada hari Minggu (09/7/2023). Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, berkesempatan berdialog dan mendengar harapan para pedagang di Pasar Sememi tentang kemajuan usaha mereka setelah berkolaborasi dengan Grab Indonesia melalui Grab Mart.
“Sejak bermitra dengan grab, omzet saya meningkat pesat karena tidak hanya melayani penjualan secara offline. namun secara online juga banyak,” terang Sofya, pemilik toko Mbak Sofya melalui rilis Humas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (10/7/2023).
Senada, Robik, salah satu pedagang lainnya mengisahkan semenjak bergabung dengan Grab Mart, omzet penjualannya meningkat tajam.
“Dalam sehari saya bisa menerima sekitar 50 orderan dengan omzet kurang lebih 4 juta rupiah. Itu hanya dari penjualan online saja, belum toko offline saya. Alhamdulillah sekali ada Grab Mart yang banyak membantu saya bertahan sejak masa pandemi lalu, bahkan saat ini usaha saya makin berkembang,” jelas Robik.
Dari sisi Driver Grab, ada Wahyu yang menceritakan pengalamannya semenjak bergabung dengan Grab pada tahun 2018 lalu.
Wahyu, seorang driver Grab, bercerita tentang pengalamannya berjualan ayam di pasar tradisional melalui Grab Mart. Ia mengaku mendapat banyak orderan dan cerita lucu selama pandemi. Salah satunya adalah ketika ia harus mengantar ceker ayam yang dipotongi ke pembeli yang rewel.
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Dukung Ekspansi Global PT Jasuindo Tiga Perkasa Sidoarjo
Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, yang mendengar cerita Wahyu tertawa. Ia mengapresiasi upaya Grab dalam membantu pedagang pasar tradisional untuk beradaptasi dengan teknologi. Ia berharap pasar tradisional bisa tetap eksis dan kuat di era digital.
Menteri Teten mengatakan, pihaknya ingin pasar tradisional ini bukan hanya sekedar bertahan namun juga kuat.
"Saya lihat ternyata ini bisa menjadi solusi. Para pedagang pasar tradisional bisa berjualan secara online, dan Grab salah satu ekosistem yang bisa membantu para pedagang pasar untuk berjualan secara online,” katanya.
Baca juga: Inovasi Mobil Klasik Handmade Sidoarjo, Khofifah Tawarkan Kerja Sama dengan Jepang
“Pada waktu pandemi orderan penumpang sangat sepi, syukur ada grabfood jadi masih bisa jalan. Kebetulan di dekat rumah saya ada pasar, nah saya tau ada Grab Mart dari pedagang yang kebetulan tetangga saya. Lalu saya coba tiap jam 6 pagi saya nyalakan aplikasi saya, diawali dari orderan satu ayam, lalu berkembang menjadi banyak orderan sampai hari ini. Saya banyak mendapat pengalaman lucu dan menarik, pernah dapat orderan ayam yang terdiri dari paha, ceker, dan jeroan. Setelah saya antar kerumahnya, pembelinya rempong dan komplain ke saya karena cekernya minta dipotongi,” cerita Wahyu disambut gelak tawa Menteri Koperasi dan UKM RI beserta jajaran yang hadir pada momen ini.
Menteri Teten pun mengatakan pemerintah ingin pasar-pasar tradisional, termasuk warung-warung tradisional bertahan di tengah gempuran pasar modern.
“Kita ingin pasar tradisional ini bukan hanya sekedar bertahan namun juga kuat. Dari hasil saya tadi ngobrol dengan bu Sofya dan mbak Robik, maka saya lihat ternyata ini bisa menjadi solusi. Para pedagang pasar tradisional bisa berjualan secara online, dan Grab salah satu ekosistem yang bisa membantu para pedagang pasar untuk berjualan secara online,” katanya.
(idc/s)
Editor : Fudai