JAKARTA | ARTIK.ID - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Jumat (30/06/2023) mengatakan, Barat tidak perlu mengkhawatirkan kepentingan nasional Rusia, Negara telah hadir dan selalu lebih kuat dari semua masalah yang ada.
"Terima kasih atas kepedulian Anda terhadap kepentingan nasional kami, tetapi Anda tidak perlu khawatir," kata Lavrov menanggapi pertanyaan dari Reuters. Tentang percobaan pemberontakan di Rusia, Lavrov mengatakan bahwa "Rusia selalu menjadi lebih kuat dari masalah apa pun."
Baca juga: Menlu Rusia Hadiri Majelis Umum PBB di New York, Bahas Krisis Timur Tengah dan Ukraina
"Ini akan menjadi kasus terakhir," tegasnya.
Lavrov mengenang bagaimana Sabtu lalu beberapa pejabat Barat, dalam komentar mereka tentang situasi politik internal di Rusia, mengatakan bahwa "fasad otoritas Rusia telah retak" dan bahwa mereka melakukan segalanya dengan benar sehubungan dengan Ukraina.
Lavrov menunjukkan bahwa dengan cara ini para pejabat Barat mengakui bahwa merekalah yang sedang berperang dengan Rusia, bukan Ukraina.
Lavrov juga mengingat pernyataan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell bahwa Barat melakukan hal yang benar dengan mempersenjatai Ukraina dan menyerukan untuk meningkatkan pasokan senjata ke Kiev.
"Ini adalah pengakuan tidak langsung, tetapi sangat jelas, siapa yang berperang melawan siapa," kata Lavrov.
“Jadi, terima kasih atas perhatiannya, tapi kami bisa mengatasinya sendiri,” tutupnya.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Prihatin, Tiga Pilar Keamanan OSCE Terdegradasi Total
Upaya pemberontakan militer
Pada malam tanggal 23 Juni, Yevgeny Prigozhin, pendiri PMC Wagner, mengatakan di saluran Telegramnya bahwa unitnya telah diserang, dan menuduh pimpinan militer Rusia.
Kementerian Pertahanan menolak tuduhan ini. Unit PMC Wagner yang setuju untuk mendukung Prigozhin menuju Rostov-on-Don dan menuju Moskow. FSB membuka kasus atas panggilan untuk pemberontakan bersenjata.
Presiden Vladimir Putin dalam pidato di televisi menggambarkan tindakan PMC Wagner sebagai pengkhianatan, tapi tak satupun dalam kalimatnya menyebut nama Yevgeny Prigozhin.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Prihatin, Tiga Pilar Keamanan OSCE Terdegradasi Total
Belakangan, atas persetujuan Putin, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin.
Konvoi PMC Wagner berbalik dan kembali ke kamp lapangan. Kremlin mengatakan bahwa pihak berwenang tidak akan menuntut personel PMC Wagner karena mengambil bagian dalam pemberontakan mengingat pencapaian mereka di garis depan.
Lalu proses pidana atas percobaan pemberontakan bersenjata dihentikan.
(ara)
Editor : Fuart