Jelang Olimpiade di China, Presiden Xi dan Presiden IOC Bertemu Empat Mata

Artik
Sumber Foto: China Xinhua News

JAKARTA | ARTIK.ID - Jelang Olimpiade Musim Dingin di China, Presiden Xi melakukan pertemuan dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada Selasa (25/01/2022), pertemuan tersebut dinilai cukup berani sebab terjadi di tengah krisis Omicron di beberapa Negara Eropa dan AS.

Menurut siaran televisi setempat, Xi belum pernah meninggalkan China sejak COVID-19 pertama kali muncul, Xi mengenakan masker putih dengan bendera China merah di sudut saat ia berdiri di samping Bach.

Baca juga: Terjerat Kasus Doping, Skater Rusia Kamila Valieva Terancam Tak Terima Medali

Kemudian, keduanya diperlihatkan berbicara tanpa masker di seberang meja yang terpisah jauh.

Olimpiade akan berlangsung dari 4-20 Februari di dalam "loop tertutup" yang memisahkan atlet dan peserta lain dari orang luar, dan tiket tidak akan dijual untuk umum. China telah menutup semua perbatasannya untuk kedatangan internasional untuk membatasi penularan COVID-19.

"Pada pertemuan hari Selasa, Xi menyambut Bach ke China, dan Bach memuji Xi atas "efisiensi, tekad, dan semangat" China dalam mempersiapkan Olimpiade," lapor penyiar CCTV, sebuah televisi yang dikontrol pemerintah.

Sementara itu situs resmi IOC menulis, mereka berbicara tentang penanggulangan COVID-19 di Olimpiade dan Bach mengatakan kepada Xi bahwa "China sekarang adalah negara olahraga musim dingin, dan ini adalah awal dari era baru untuk olahraga musim dingin global.

Baca juga: Terjerat Kasus Doping, Skater Rusia Kamila Valieva Terancam Tak Terima Medali

Sementara atlet dan personel Olimpiade lainnya harus menjalani pemeriksaan COVID-19 sebelum terbang ke China dengan penerbangan charter khusus, penyelenggara telah mulai melaporkan kasus di antara kedatangan awal, termasuk 15 kasus baru pada 24 Januari, salah satunya adalah atlet atau ofisial tim.

Bach tiba di Beijing pada Sabtu dan memasuki masa isolasi tiga hari.

Selain COVID-19, persiapan Olimpiade telah diselimuti protes internasional terutama dari AS dan sekutunya, termasuk Inggris, Kanada, Australia, Jepang dan Denmark, mereka mengatakan tidak akan mengirim delegasi diplomatik resmi, terkait catatan pelanggaran hak asasi manusia di China, padahal AS sendiri adalah Negara yang memiliki daftar pelanggaran Hak Asasi Manusia terbanyak dalam sepanjang sejarah.

Baca juga: Hitam Putih Kondidi Atlet yang Terpapar Covid di Olompiade China

China telah membantah tuduhan adanya pelanggaran hak asasi manusia dan menolak apa yang dituduhkan AS.

"Kedua pemimpin membahas dukungan kuat dari komunitas internasional untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022," kata IOC dalam pernyataan resmi, Selasa (25/01/2022)

(diy)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru