ARTIK.ID - Polri terus menyelidiki kasus 60 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang menumpangi kapal dan tenggalam di Perairan Malaysia beberapa waktu lalu.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/12/2021), kemarin kepada wartawan mengatakan, Polri telah menetapkan dua tersangka selaku perekrut PMI ilegal tersebut.
Baca juga: Kapal Express Cantika 77 Terbakar di Perairan Laut Naikliu, 14 Penumpang Tewas
“Polri telah mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku tindak pidana perlindungan Pekerja Migran Indonesia, sebagai perekrut TKI tersebut. Di mana para TKI yang menggunakan kapal boat mengalami kecelakaan,” kata Kombes Ahmad.
Kombes Ahmad Ramadhan memaparkan, kedua pelaku melanggar Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Pelaku yang telah ditetapkan tersangka itu berinisial JI, warga Kelurahan Batu Besar, Batam.
Menurut Ahmad Ramadhan, JI telah merekrut lima PMI. Sebanyak empat dari lima orang itu meninggal dalam insiden kapal tenggelam
Kedua, tersangka AS, warga Kelurahan Sumber Kejayan, Kecamatan Mayang. AS merekrut empat PMI berinisial M, NIS, Kak, dan F. NIS dan F tewas dalam insiden kapal tenggelam tersebut.
Baca juga: Polri Lakukan Repatriasi Tahap II WNI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia
Berita Sebelumnya: 6 WNI Korban Kecelakaan Kapal di Johor Malaysia Sudah Diveridikasi Keluarga
“Jadi, sampai saat ini ada dua tersangka yang diamankan oleh penyidik dan saat ini masih pendalaman, masih proses untuk menindaklanjuti sampai sejauh mana perekrutan secara ilegal bekerja di Indonesia yang dipekerjakan secara ilegal ke luar negeri,” ungkap Kombes Ahmad.
Peristiwa kapal tenggelam itu terjadi pada Rabu, 15 Desember 2021 lalu, Saat tenggelam, kapal itu berada pada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
Baca juga: 6 WNI Korban Kecelakaan Kapal di Johor Malaysia Sudah Diveridikasi Keluarga
"Total ada 60 imigran dari Indonesia yang diangkut oleh kapal tersebut. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengakui bahwa kapal yang tenggelam itu adalah migran ilegal," pungkas Kombes Ahmad. (diy)
Editor : Fuart