Kembali Dilanda Covid 19, Ratusan Orang Lakukan Aksi Brutal di Kota Rotterdam

Artik
Kendaraan polisi terlihat di dekat pengunjuk rasa yang berubah menjadi aksi brutal di Rotterdam (sourse reuters)

SURABAYA - Walikota Rotterdam mengutuk aksi ricuh yang dilakukan oleh ratusan massa terkait tindakan COVID-19 di kota pelabuhan Belanda, di mana tujuh orang terluka dan lebih dari 20 orang ditangkap, Sabtu (20/11/2021)

Aksi itu berujung rusuh, massa membakar mobil ambulan dan mmelemparkan batu ke arah polisi, polisipun membalas dengan tembakan peringatan dan water canon.

Baca juga: Wabah DBD dan Malaria Meluas di Nias Selatan, Warga Meninggal Dunia 8 Orang

"Polisi dipaksa untuk menarik senjata mereka dan bahkan melepaskan tembakan langsung," kata Walikota Ahmed Aboutaleb pada konferensi pers Sabtu pagi.

"Itu adalah pesta pora kekerasan, saya tidak bisa memikirkan cara lain untuk menggambarkannya," ungkap Ahmed Aboutaleb.

Baca juga: Lonjakan COVID 19 di Surabaya Meningkat, 10-12 Kasus, Pemkot Minta Warga Waspada

Baca Juga: Tebing 25 Meter di Pekalongan Longsor, 4 Korban Meninggal Dunia

Pihak berwenang mengatakan pihaknya telah menangkap lebih dari 20 orang dan diperkirakan masih akan melakukan penangkapan terhadap beberapa orang lainnya.

Baca juga: Sebabkan Gagal Ginjal, Bareskrim Polri Periksa Hasil Laboratorium Obat yang Ditarik BPOM

Sementara itu dilansir dari reuters. Menteri Kehakiman Belanda Ferd Grapperhaus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kekerasan ekstrem terhadap polisi dan petugas pemadam kebakaran di Rotterdam adalah adalah sesuatu yang menjijikkan.

"Hak untuk memprotes sangat penting dalam masyarakat kita, tetapi apa yang kita lihat tadi malam adalah perilaku kriminal," pungkas Grapperhaus. (ara)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru