SURABAYA - Ratusan koleksi keris dan pusaka tradisional dipajang di Pameran Keris yang digelar dalam rangka memperingati 10 November, Hari Pahlawan di Jalan Yossudarso DKS Surabaya. Pameran tersebut akan berlangsung selama sepekan ke depan.
Agus Keris, salah seorang peserta pameran mengatakan kepada artik.id, Kamis (11/11/2021), bahwa di era yang semakin maju ini sangat penting generasi kita untuk mengenal budaya bangsa, termasuk benda yang mempunyai nilai sejarah, salah satunya adalah keris.
"Keris itu dari dulu sudah unik, selain mengandung magis tapi juga punya daya tarik tersendiri, itu diakui oleh seluruh dunia," ujarnya.
Menurut Agus, pada tahun 2005 keris sudah diakui oleh unesco sebagai salah satu warisan budaya indonesia.
"Memang saat ini minat masyarakat pada keris masih terbatas pada pegiat saja, belum menyentuh masyarakat secara umum," tambah Agus.
Hal itu disebabkan oleh kurangnya perhatian dari para pemegang kebijakan dan para pegiat itu sendiri.
Agus Keris mengatakan bahwa di Indonesia ada paguyuban keris SMKI yang diketuai olah Bapak Basuki Wiwoho, Menurutnya saat itu dunia perkerisan sangat maju, sering diadakan pameran di mana-mana.
"Saat ini SMKI sudah mengalami dua kali pergantian ketua, kini dipegang olek Bapak Fadli Zon," ungkap Agus.
Agus Keris menilai, di masa kepemimpinan Fadli Zon adalah masa-masa paling terpuruk bagi dunia perkerisan, menurutnya Fadli Zon terlalu sibuk dengan urusan politik, karena itulah kemudian bermunculan paguyuban-paguyuban baru di Daerah, salah satunya adalah yang menggelar pameran tersebut, yakni paguyuban Condro Aji Surabaya.
"Ya yang ngadain acara ini Condro Aji Mas, Bukan SMKI," ujarnya.
Agus Keris berharap kususnya bagi para pemuda, agar tidak melupakan warisan budaya perkerisan, karena pemuda adalah masa depan yang harus mengambil peran demi memajukan budaya bangsa indonesia.
"Jangan sampai anak-anak kita nanti harus pergi ke Belanda untuk belajar budaya indonesia, terutama keris, karena sekarang ini di belanda itu sangat banyak orang yang mempelajari bangsa indonesia dari keris dan benda-benda lain yang mengandung nilai sejarah dan tradisi," pungkasnya. (diy)
Editor : Fudai