JAKARTA - Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Mabes TNI melaksanakan upacara bendera dan mengheningkan cipta peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, dengan Inspektur Upacara Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Sapriadi, S.I.P., M.Si., bertempat di Lapangan Upacara GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/11/2021).
Dalam amanat tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini yang dibacakan oleh Mayjen TNI Sapriadi, S.I.P., M.Si., menyampaikan bahwa negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan.
Baca juga: DPR RI Rahmat Muhajirin Ziarah ke Makam Pahlawan Sidoarjo
Berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan.
“Ratusan tahun kita terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba. Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan), karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928,” ungkapnya.
“Kita harus terus menggelorakan semangat gotong royong serta Persatuan dan Kesatuan Indonesia. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita, Bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar seloka: Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua,” tegas Mensos.
“Kita harus lebih maju dari tahun sebelumnya, kita akan buktikan pada dunia, kalau bersama kita bisa mewujudkan cita-cita para Pahlawan. Karena kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaan sebagai hadiah penjajah, secara bersama kita mengalahkan dan mengusir balatentara terkuat dunia,” kata Mensos RI.
Baca juga: 34 Warga Mengungsi Akibat Banjir Rob di Kepulauan Riau
Mensos RI juga menegaskan bahwa semangat, tekad dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinann dan kebodohan dalam arti yang luas. Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 “Pahlawanku Inspirasiku”.
Dijelaskan Mensos bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan, karena Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis. Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah.
“Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki bonus demografi, yaitu periode dimana angka dependency ratio mencapai angka minimal. Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” ujarnya.
Baca juga: Tampil di Google Doodle, DPD RI Ajak Milenial Kenali Ismail Marzuki
Mensos mengingatkan bahwa melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 ini, marilah kita jadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi. Menurutnya, setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun, dan bahkan bisa pula memulai dengan menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya dan komunitasnya, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara sesuai kemampuan dan profesi masing-masing.
“Kita dan para pahlawan, tentu ingin anak-anak menjadi pemenang, tidak ada yang tidak bisa, asal kita mau atau tidak. Kobarkan semangat, tekad dan keyakinan para pahlawan, jadikanlah pahlawan sebagai inspirasi di setiap langkah kehidupan kita,” pungkasnya. (rls/lin)
Editor : Fudai