JAKARTA - Walau di masa pandemi Covid-19, Polri menegaskan tetap waspada terhadap ancaman serangan teroris. Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inspektur Jenderal Polisi Martinus Hukom menjabarkan, kelompok teroris tersebut gerakannya tidak meredup justru akan memanfaatkan isu pandemi untuk melancarkan aksinya.
"Sama sekali tidak (meredup). Mereka menggunakan isu-isu pandemi ini sebagai trigger untuk memotivasi kelompoknya bergerak," ujarnya melalui diskusi daring di Jakarta, dikutip pada Rabu (01/9/2021).
Baca juga: Viral! Seorang Wanita Membawa Senpi Hendak Menerobos Istana
Dalam hal ini, ia menyontohkan Jamaah Islamiyah (JI), yang mana telah mengangkat isu dan menggembar gembor kan terkait kelemahan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Kemudian memantiknya harus dimanfaatkan dengan cara beraksi.
Dijelaskan, JI bahkan sempat mempersiapkan pasukan dan membeli senjata. Di sisi lain, ia mengupas bahwa JI juga membawa isu Covid-19 disebabkan oleh Cina, selanjutnya mereka menargetkan pengusaha yang berasal dari Negeri Tirai Bambu tersebut menjadi sasarannya.
Selain itu, kelompok teroris ini juga membikin isu jika pandemi Covid-19 adalah sebuah buatan sebagai tanda menuju akhir zaman. Dengan demikian terang Martinus jamaah dari kelompok ini diharuskan menyiapkan diri menyambut adanya akhir zaman.
Baca juga: 23 Anggota Khilafatul Muslimin Ditetapkan Sebagai Tersangka
Melihat ancaman itu, Martinus membeberkan pihaknya segera melakukan operasi yang masif, untuk melakukan pencegahan sekaligus melakukan penangkapan terhadap mereka.
"Lalu kami lihat ada persiapan-persiapan membuat bom seperti kami tangkap di Brebes dan Kendal, Ambon, itu semua adalah upaya mempersiapkan datangnya akhir zaman," kata Martinus.
Baca juga: Terlibat Teroris Jl, Densus 88 Ringkus 14 Tersangka
Pertengahan Agustus 2021, Densus 88 berhasil meringkus sebanyak 53 terduga teroris di sejumlah wilayah Indonesia. 50 oranv di antaranya merupakan anggota JI, tiga orang lainnya anggota Jamaah Ansharut Daulah atau JAD
"Dan sampai bulan ini, kami sudah menangkap kurang lebih 309 orang (terduga teroris)," ucap Martinus. (roy)
Editor : Fudai