Sinergi Surabaya–Korea Selatan Wujudkan Sistem Air Cerdas Berbasis Teknologi

Reporter : rudi
Suasana Delegasi Korea Selatan di PDAM Surabaya (doc humas)

SURABAYA — Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan air minum yang modern dan berkelanjutan. 

Hal ini ditandai dengan kunjungan Delegasi Republik Korea Selatan dalam rangka The Green Transition Initiative (GTI) Project for Indonesia Smart Water Management Roadmap 2025–2035, sebuah langkah penting menuju pengelolaan air cerdas di Indonesia.

Baca juga: Usai Audiensi, BEM Unipra Sebut Ada Kejanggalan Retribusi Kebersihan PDAM Surya Sembada

 

Dalam kunjungan tersebut, Taeyong Seok, Asisten Manajer Korea Water Partnership, memberikan apresiasi terhadap praktik pengelolaan air yang diterapkan di Surabaya.

“Surabaya adalah contoh yang baik bagi BUMD Air Minum lain. Praktik pengelolaan air di sini sangat membantu dalam penyusunan roadmap Smart Water Management,” ujarnya.

 

Taeyong menjelaskan bahwa kedatangan delegasi kali ini bertujuan memperdalam pemahaman terkait manajemen jaringan distribusi, strategi penurunan kehilangan air (NRW), hingga pengembangan infrastruktur air minum berbasis teknologi.

 

Ia juga memaparkan perbandingan sistem pengelolaan air antara Korea Selatan dan Surabaya.

“Di Korea Selatan, seluruh proses pengelolaan air dijalankan secara terpusat oleh pemerintah nasional, mulai dari standar hingga pendanaannya,” jelasnya.

 

Terkait rehabilitasi jaringan, ia menambahkan, “Setiap perusahaan air minum wajib mengevaluasi kondisi pipa setiap lima tahun. Pemerintah pun memberikan subsidi hingga 50 persen untuk program penurunan NRW.”

 

Proyek Smart Water Management (SWM) menjadi salah satu fokus utama kerja sama dalam GTI. Program ini melibatkan Kementerian PUPR bersama sejumlah BUMD Air Minum sebagai bagian dari penyusunan SWM Roadmap menuju sistem pengelolaan air yang lebih efisien, adaptif, dan berkelanjutan.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh delegasi Korea Selatan — Dr. Shim Yuseop dan Taeyong Seok (Korea Water Partnership), Heung Sup Shin, Kwang Hun Chang, Jinho Min, dan Siyeon Song (Hankuk Engineering Consultant) — serta perwakilan dari SMEC Denka Indonesia dan Kementerian PUPR.

 

Baca juga: PDAM Surabaya Kebocoran, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Minta Pengawasan Diperketat

Wafiyuddin, Manajer Senior Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan, menjelaskan arah kerja sama internasional ini.

“Kerjasamanya nanti antara Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian PU mereka dengan Kementerian PUPR Indonesia,” ungkapnya.

 

Ia menambahkan bahwa Surya Sembada menjadi salah satu BUMD terpilih bersama Malang dan Kediri untuk memberikan masukan teknis dalam penyusunan roadmap nasional Smart Water Management.

 

Dalam kesempatan yang sama, Wafiyuddin memaparkan strategi perusahaan dalam menekan angka Non-Revenue Water (NRW).

“Kami menerapkan pendekatan geografis dengan membagi wilayah menjadi tiga interzone yang mengikuti aliran sungai,” jelasnya.

 

Baca juga: PDAM Surabaya Sigap Tangani Kebocoran Pipa di Area Proyek Joyoboyo, Distribusi Air Terganggu

Upaya pengurangan NRW dilakukan melalui dua langkah utama:

Mengatasi commercial losses dengan mengganti meter pelanggan setiap lima tahun.

Menangani physical losses melalui deteksi dan perbaikan kebocoran secara aktif di lapangan.

 

Kunjungan delegasi Korea Selatan ini memperkuat posisi Perumda Air Minum Surya Sembada sebagai pionir dalam transformasi layanan air minum berbasis teknologi. 

Melalui program GTI, sebuah platform kerja sama multilateral yang berfokus pada infrastruktur hijau rendah emisi, Surya Sembada berperan aktif dalam mendorong inovasi, peningkatan efisiensi, dan keberlanjutan pelayanan air bagi masyarakat.

 

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menghadirkan tata kelola air minum yang cerdas, adaptif, dan berstandar internasional untuk masa depan Surabaya yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Rda) 

Editor : rudi

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru