SURABAYA —Praktik prostitusi terselubung di kawasan eks Lokalisasi Dolly kembali mengguncang publik. Namun sorotan paling tajam justru datang dari Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Agus Mashuri, yang menyayangkan sekaligus mengecam keras temuan pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur dalam operasi kepolisian tersebut.
Baca juga: Ironi KUA Surabaya: Anggaran Kemenag Triliunan, Kantor Masih Memprihatinkan
Operasi yang dilakukan Samapta Polrestabes Surabaya pada Sabtu (15/11) pukul 01.00 WIB di Putat Jaya Timur III B itu mengamankan dua perempuan, salah satunya anak di bawah umur berinisial LA, serta seorang dewasa berinisial DFA. Selain itu, dua pria yang diduga mucikari, HR dan DD, juga ditangkap.
Bagi Agus Mashuri, kejadian ini bukan hanya pelanggaran hukum biasa, tetapi alarm keras bahwa pengawasan di kawasan eks lokalisasi masih lemah.
“Ini sangat memprihatinkan. Temuan PSK di bawah umur di Dolly adalah tamparan keras bagi kita semua,” tegas Agus Mashuri pada Warta Artik.id Senin (17/11).
Menurutnya, kawasan Dolly, yang dulu dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara seharusnya menjadi wilayah yang diawasi ketat karena memiliki sejarah panjang terkait prostitusi. Temuan praktik tersebut, apalagi melibatkan anak, menunjukkan bahwa upaya sterilisasi kawasan belum berjalan maksimal.
Agus juga menyoroti kurangnya deteksi dini dari aparat yang seharusnya rutin memantau kawasan rawan.
“Ini bukti, pengawasan kita belum efektif. Anak di bawah umur bisa terjerat prostitusi, dan itu tidak boleh terjadi di Surabaya. Pemkot dan Satpol PP harus bergerak lebih cepat dan lebih intens,” tuturnya.
Baca juga: Machmud: Pembatasan Jam Operasi Pasar Tanjung Sari Jadi Solusi Terbaik, Bukan Penutupan
Ia mendesak Pemkot Surabaya dan Satpol PP untuk:
melakukan patroli rutin, bukan menunggu laporan,
memperketat pengawasan di wilayah eks lokalisasi,
menindak tegas penyedia tempat maupun mucikari,
memastikan korban anak mendapat pendampingan dan perlindungan khusus.
Baca juga: Eksekusi Rumah Diduga Libatkan Ormas Tanpa Putusan Pengadilan, Satu Penghuni Meninggal
Legislator muda dari PPP Surabaya itu menegaskan , eksploitasi anak dalam bentuk apa pun merupakan kejahatan serius, dan semua perangkat pemerintah daerah wajib memastikan Surabaya bebas dari praktik tersebut.
“Anak-anak adalah pihak paling rentan. Ketika prostitusi anak masih muncul di Putat Jaya, ini harus menjadi evaluasi total bagi pemerintah. Surabaya tidak boleh kompromi dengan pelanggaran seperti ini,” tutupnya.
Desakan dari DPRD terus menguat agar kawasan eks Dolly benar-benar terbebas dari aktivitas ilegal yang bisa Mencoreng Citra Baik Kota Pahlawan ini. (Rda)
Editor : rudi