SINGAPURA,- Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Kadisdik Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menggelar audiensi dengan Menteri Pendidikan Singapura, Desmond Lee, membahas kolaborasi pendidikan lintas negara yang berfokus pada inovasi, literasi digital, dan penguatan karakter siswa.
Dalam pertemuan yang berlangsung produktif itu, mereka membahas berbagai peluang kolaborasi yang berfokus pada penguatan mutu pendidikan, peningkatan kapasitas guru, serta pembentukan karakter siswa yang adaptif terhadap tantangan global.
Baca juga: Di Tengah Isu Demo Khofifah Indar Parawansa, Publik Jawa Timur Kompak Suarakan Stabilitas Daerah
Menurut Khofifah, kerja sama ini akan menjadi momentum penting dalam mengembangkan model pendidikan Jawa Timur yang lebih inovatif, berorientasi teknologi, serta berbasis riset dan kreativitas. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kedua negara dalam menghadirkan sistem pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan zaman.
“Kami ingin membangun generasi muda Jawa Timur yang memiliki kompetensi global, berpikir kritis, dan berkarakter kuat. Kerja sama dengan Singapura ini akan menjadi pintu masuk bagi penguatan literasi digital, STEM, dan project-based learning bagi siswa maupun guru,” ujar Khofifah Indar Parawansa.
Selain membahas program strategis di bidang pendidikan, pertemuan tersebut juga menyoroti potensi implementasi program school matching, yakni kerja sama antar sekolah di Jawa Timur dan Singapura untuk bertukar pengalaman dalam metode pembelajaran. Program ini diharapkan dapat memperluas wawasan siswa sekaligus meningkatkan kapasitas pendidik dalam mengadopsi pendekatan belajar yang kolaboratif dan berbasis proyek.
Baca juga: Gubernur Khofifah Resmikan Kantor DPD RI Jatim, Kini Saluran Aspirasi Lebih Dekat dengan Masyarakat
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah berkomitmen memperkuat inovasi pendidikan melalui transformasi digital dan peningkatan kapasitas guru. Menurutnya, sistem pendidikan di Singapura yang berbasis sains dan teknologi dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan kurikulum adaptif di Jawa Timur.
“Kami melihat banyak hal yang bisa dipelajari dari Singapura, terutama dalam hal efisiensi pembelajaran dan penggunaan teknologi. Kami ingin membawa semangat tersebut untuk diterapkan di sekolah-sekolah Jawa Timur, agar guru dan siswa kita mampu bersaing di level internasional,” ungkap Aries.
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Hadir pada Halal Bihalal BPW KKSS Jatim di Hotel DoubleTree Surabaya
Selain melakukan audiensi dengan Menteri Pendidikan Singapura, delegasi dari Dinas Pendidikan Jatim juga mengunjungi sejumlah lembaga pendidikan dan pusat inovasi pembelajaran di Singapura. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari praktik terbaik dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi, riset, dan kreativitas siswa.
Melalui kolaborasi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap dapat memperkuat daya saing sumber daya manusia daerah serta meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Program kerja sama lintas negara ini juga menjadi wujud nyata komitmen Gubernur Khofifah dalam mendorong Jawa Timur menuju provinsi berdaya saing global melalui pendidikan yang unggul dan berkarakter.
Editor : tri