LAMONGAN - Suasana di SMA Negeri 2 Lamongan mendadak panik pada Rabu (17/9) siang. Sejumlah siswa tiba-tiba mengalami gejala kesehatan yang serupa setelah jam pelajaran usai, mulai dari pusing, mual, hingga muntah-muntah.
Mengetahui kondisi tersebut, pihak sekolah segera melakukan penanganan darurat.
Baca juga: Ratusan Kades Lamongan Tolak MoU dengan AABJI karena Diminta Setoran
Guru SMA Negeri 2 Lamongan, Anggraeni, menuturkan bahwa siswa yang sakit langsung dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Ada tujuh anak dirawat di RSI Nashrul Ummah, satu anak di RS Permata Hati, dan dua lainnya sudah dijemput orang tuanya untuk dibawa pulang,” ujarnya.
Hingga kini, penyebab pasti kasus ini masih menunggu hasil observasi tim medis.
Baca juga: Dukung Penerapan SLHS Jadi Filter Vendor MBG, Cak YeBe Tekankan Pengawasan Sistematis
Keraguan muncul karena makanan yang dikonsumsi siswa berbeda-beda. Sebagian siswa memakan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan sekolah, sementara yang lain membeli jajanan di kantin maupun koperasi.
Variasi ini membuat investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan sumber dugaan keracunan.
Peristiwa ini sontak menjadi sorotan publik karena menyangkut keamanan pangan di lingkungan pendidikan.
Baca juga: Polemik SPPG di Villa Bukit Mas DPRD Surabaya: Utamakan Dialog, Cari Jalan Tengah
Pemeriksaan lanjutan diharapkan dapat segera menemukan penyebab utama agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sementara pihak sekolah tetap memantau kondisi para siswa dengan berkoordinasi bersama orang tua dan tenaga medis. (red)
Editor : Fudai