Tanpa Dirut KBS Tetap Lancar, Buleks Soroti Peluang Efisiensi Besar

Reporter : rudi
Suasana Buleks saat mengunjungi KBS.

SURABAYA - Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono, mengusulkan agar Kebun Binatang Surabaya (KBS) meningkatkan kontribusinya dalam bentuk dividen kepada Pemerintah Kota. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap efisiensi operasional pengelolaan badan usaha milik daerah tersebut.

Menurut politisi yang akrab disapa Buleks itu, secara hitung-hitungan operasional, KBS sebenarnya berpotensi mencetak laba hingga Rp600 juta per tahun. Sayangnya, menurunnya jumlah pengunjung selama 2024 berdampak pada penurunan pendapatan.

Baca juga: Dirut Keuangan dan SDM KBS Optimis: "Tren Turun Nasional, Tapi Kami Justru Naik!"

“Situasi ini seharusnya menjadi bahan evaluasi. KBS punya potensi besar jika dikelola lebih efisien,” ujar Buleks pada Warta Artik.id, Senin (21/07).

Sebagai perbandingan, pada 2023 lalu KBS pernah menyetorkan dividen hingga Rp3 miliar ke kas Pemkot Surabaya. Buleks optimistis, jumlah tersebut bisa ditingkatkan lagi pada tahun ini, apalagi operasional KBS tetap berjalan stabil meskipun posisi Direktur Utama masih kosong sejak akhir November 2024.

“Waktu Lebaran dan Tahun Baru, operasional tetap lancar meski tanpa Dirut. Itu menunjukkan bahwa efisiensi memang bisa dilakukan,” ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan. 

Ia juga mengkritisi besarnya anggaran yang digunakan untuk membayar gaji jajaran direksi. Posisi Dirut, misalnya, menerima gaji sebesar Rp41 juta per bulan, belum termasuk biaya dinas luar kota yang bisa menembus angka Rp15 juta.

“Kalau posisi itu tidak diisi, justru bisa menghemat. Dana hasil efisiensi bisa masuk sebagai tambahan dividen,” terangnya.

Saat ini, proses seleksi ulang direksi PDTS KBS masih berlangsung. Dari total 16 pelamar, hanya delapan yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Tiga posisi strategis,Direktur Utama, Direktur Keuangan, dan Direktur Operasional,masih dalam tahap penjaringan oleh Pemkot.

Baca juga: Surabaya Menerima Penghargaan Adiwiyata dan Program Kampung Iklim 2023

Buleks berharap seleksi dilakukan dengan memperhatikan aspek efisiensi dan mampu mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Jangan sampai kita terus rugi hanya karena struktur biaya direksi terlalu besar. Perlu ada peninjauan ulang terhadap regulasinya,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PDTS KBS, Ahmad Nahroni, menilai kekosongan tiga posisi penting dalam manajemen justru bisa mengganggu stabilitas pengelolaan.

“Kalau hanya dua direksi saja hasilnya sudah baik, tentu kalau semua posisi terisi bisa jauh lebih maksimal,” ujar Nahroni.

Baca juga: Surabaya Night Zoo Buka dua Hari dalam Seminggu, Mulai Hari Ini, Tiket 100 Ribu

Di sisi lain, KBS juga tengah mempersiapkan rencana penyesuaian harga tiket masuk. Dari semula Rp15 ribu, tarif direncanakan naik menjadi Rp25 ribu.

 Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing serta kenyamanan pengunjung, seiring dengan rencana penambahan fasilitas dan wahana baru di dalam kawasan kebun binatang. (Rda) 

 

 

Editor : Natasya

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru