BANGLI - Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kuning, Bangli, telah berhasil menorehkan prestasi signifikan di bawah kepemimpinan baru I Dewa Gede Bipatrawan, S.H. Dengan komitmen kuat terhadap pengembangan ekonomi masyarakat lokal dan adaptasi terhadap tantangan industri perbankan, LPD Desa Adat Kuning kini mampu meningkatkan aset hingga mencapai Rp. 8 miliar hanya dalam waktu enam bulan. Capaian ini juga diiringi dengan kontribusi nyata yang semakin dirasakan oleh masyarakat Desa Adat Kuning.
Ditemui di kantor LPD Desa Adat Kuning pada Rabu (13/11), Bipatrawan menjelaskan sejumlah strategi yang diterapkan untuk mengatasi persaingan dengan bank umum , terutama dalam layanan kredit bersubsidi seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menawarkan bunga rendah. “Persaingan dengan bank umum memang berat, terutama dengan adanya KUR yang bunganya jauh lebih rendah, sekitar 0,4-0,5 persen. Banyak nasabah yang melunasi kredit di LPD untuk beralih ke KUR,” ungkapnya.
Baca juga: LPD Desa Adat Umanyar Kembali Menggeliat, Aset Mencapai Rp 731 Juta: Harapkan Dukungan Masyarakat
Namun, Bipatrawan tak tinggal diam. Untuk tetap menarik minat masyarakat, LPD Desa Adat Kuning akan mengkaji ulang kebijakan suku bunga dan menawarkan layanan yang lebih kompetitif, termasuk menurunkan suku bunga deposito hingga 0,5 persen. “Kita lakukan penghematan bunga deposito agar dapat memberikan bunga yang lebih rendah pada kredit. Selain itu, kita aktif melakukan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan LPD yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat desa adat,” katanya.
Selain kebijakan tersebut, LPD Desa Adat Kuning juga meningkatkan peran sosial melalui kontribusi kepada Desa Adat Kuning. LPD telah menyumbangkan dana untuk pembangunan fisik desa, menyalurkan bantuan dana pada saat upacara keagamaan seperti “piodalan”, dipura Kayangan Tiga dan mendukung kegiatan sosial lainnya. Setiap tahun, dana yg kita siapkan sekitar Rp.85 juta disalurkan untuk berbagai kegiatan adat, pembangunan infrastruktur, dan bantuan sosial, termasuk menyokong acara 17 Agustusan dan kegiatan STT lomba desa. “Bagi kami, kontribusi ke desa adat bukan sekadar kewajiban, tapi juga bentuk nyata dukungan kepada masyarakat yang telah mempercayakan dananya di LPD,” ujar Bipatrawan.
Baca juga: Waterboom Sidembunut (WBS) di Hari Raya Idul fitri: Destinasi Seru untuk Berlibur Bersama Keluarga
Kepercayaan masyarakat terhadap LPD Desa Adat Kuning terbukti dari terus menigkat terutama minat warga dalam menggunakan jasa keuangan di lembaga ini. Menurut Bipatrawan, antusiasme masyarakat terhadap LPD menjadi salah satu faktor kunci dalam peningkatan aset yang mencapai Rp. 2 miliar dalam enam bulan terakhir. "Adanya minat dan kepercayaan warga Desa Adat Kuning telah menjadi motor utama keberhasilan ini," tambahnya.
Di sisi lain, meski menghadapi persaingan ketat dengan bank umum, Bipatrawan optimis bahwa LPD Desa Adat tetap bisa bersaing melalui kedekatan emosional dengan masyarakat. Ia juga berharap agar LPD semakin menjadi wadah keuangan yang benar-benar “milik masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat.” Bipatrawan yakin bahwa LPD Desa Adat Kuning akan terus tumbuh menjadi lembaga keuangan yang mampu memberdayakan masyarakat, serta menopang kebutuhan ekonomi dan adat di desa.
Baca juga: Bank BPD Bali Raih Penghargaan Best CEO atas Implementasi Fondasi Digital Culture dan Penguatan SDM
Dengan peran strategis dan kontribusi yang berkelanjutan, LPD Desa Adat Kuning berharap dapat terus berinovasi serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam masa kepemimpinan ini, Bipatrawan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menjadikan LPD sebagai mitra ekonomi utama bagi warga Desa Adat Kuning. (*)
Editor : LANI