SURABAYA | ARTIK.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar acara Festival Industri Jawa Timur 2024 dengan tema “Green Industry: Key Towards East Java’s Green Economy Development” pada 22 Agustus lalu di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, PT PLN (Persero) UIP JBTB diundang sebagai narasumber dalam sesi talkshow untuk membahas topik “Transisi Energi Terbarukan Menuju Dekarbonisasi Industri”.
Baca juga: PLN dan PGE Tandatangani Consortium Agreement Pengembangan PLTP Lahendong Binary Unit 15 MW
Narasumber dari PT PLN (Persero) UIP JBTB adalah I Wayan Semudiarsa, S.T., M.M., IPM., CRMP., CRGP., yang menjabat sebagai Senior Manager Perencanaan dan juga Kuasa General Manager PT PLN (Persero) UIP JBTB.
Dalam rilis yang diterima pada Jumat (30/8), I Wayan Semudiarsa menjelaskan bahwa dalam menjalankan aktivitas industri maupun kegiatan ketenagalistrikan, penting untuk menerapkan konsep keseimbangan spiritual, di mana kita harus sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
"Ada dua upaya kontribusi PLN dalam mendukung _Green Industry_, yang pertama adalah membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan yang kedua adalah mengurangi pembangunan industri yang berbahan baku fosil," ungkap I Wayan.
Ia juga menyatakan bahwa dukungan PLN terhadap Program Green Industry diwujudkan dengan membangun Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). Saat ini, di wilayah Jawa Timur dan Bali sudah terdapat 17 pembangkit yang berbasis EBT.
Baca juga: IT PLN Menjadi Pionir Energi Terbarukan di Jakarta yang Menggunakan REC
"Beberapa contoh pembangkit berbasis EBT adalah PLTS Pasuruan dengan kapasitas 100 MWp, PLTS Probolinggo 50 MWp, dan PLTS Bali Barat 25 MWp," jelas I Wayan.
Selain itu, PLN juga melakukan inovasi dalam mendukung industri hijau melalui Renewable Energy Certificate (REC) atau sertifikat energi hijau.
"REC digunakan untuk mengklaim energi listrik yang berasal dari sumber energi baru terbarukan seperti matahari, air, dan angin," tambah I Wayan.
Baca juga: PLN Diakui Internasional, Borong Empat Emas di Human Capital Excellence Awards
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa manfaat REC bagi lingkungan adalah untuk mendorong pertumbuhan EBT, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menjaga sumber daya alam, dan tentunya menjaga serta melestarikan keseimbangan lingkungan hidup.
Editor : Fudai