Gelombang Tinggi Guncang Selat Bali, Pikap Terguling di Kapal Penyeberangan Banyuwangi-Jembrana

Reporter : Lani
Pikap yang terguling di dalam kapal. (foto: BPTD Gilimanuk)

JEMBRANA | ARTIK.ID - Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Selat Bali menyebabkan insiden yang mengejutkan pada Senin (10/6/2024) malam. Sebuah pikap bermuatan katul terguling di dalam kapal penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, menyebabkan kerusakan pada enam kendaraan lainnya di sekitarnya.

Kejadian ini berlangsung di atas Kapal Motor Penumpang (KMP) Prathita yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 22.50 Wita. Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha, menjelaskan bahwa pikap dengan nomor polisi P 9519 V yang dikemudikan oleh Yudi, 40 tahun, asal Banyuwangi, terguling akibat goyangan keras kapal yang disebabkan oleh gelombang tinggi.

Baca juga: 230 pasang kerbau adu cepat di Mekepung Jembrana Cup

"Pihak kapal KMP Prathita IV menghubungi LPS Gilimanuk bahwa terjadi muatan pikap terguling," ujar I Made Ria Fran Dharma Yudha.

Gelombang tinggi di tengah laut Selat Bali membuat kapal bergoyang keras, yang menyebabkan kendaraan di dalamnya oleng. Pikap yang tidak diikat dengan baik kemudian terguling, menabrak dan merusak enam kendaraan lainnya. Kendaraan yang terdampak antara lain truk bermuatan jagung, beras, serta sebuah motor dan mobil pribadi.

Baca juga: Doa Bersama Lintas Agama, Untuk Sukseskan Pemilu Damai di Jembrana

Meski mengalami insiden tersebut, KMP Prathita tetap melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk membongkar muatan. Sementara itu, pikap yang terguling dibawa kembali ke Pelabuhan Ketapang untuk dievakuasi.

Dalam situasi cuaca buruk yang sering terjadi di perairan Selat Bali, pihak berwenang telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pihak terkait dalam pelayaran untuk mematuhi semua ketentuan keselamatan. Salah satu langkah penting yang ditekankan adalah mengikat kendaraan dengan baik selama pelayaran dan melarang penumpang berada di dek kendaraan.

Baca juga: Menghibur, Gong Kebyar Anak-anak Jembrana Tampilkan Metajoga di PKB 2024

"Himbauan untuk pelaksanaan ketentuan keselamatan harus dilaksanakan dengan baik demi keselamatan pelayaran," tegas I Made Ria Fran Dharma Yudha.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya memperhatikan keselamatan dalam setiap pelayaran, terutama di tengah cuaca buruk yang dapat terjadi sewaktu-waktu.(*)

Editor : LANI

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru