GIANYAR | ARTIK.ID - Rapat terkait Pengelolaan Sampah Kabupaten Gianyar dengan tema "Gianyar Memilah" berlangsung dengan semangat tinggi di ruang Kantor Bupati Gianyar pada hari Senin, 13 Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Bapak Sekda Gianyar, Ibu Kadis DLH, Bapak Kadis PMD, Bapak Ibu Camat, serta Perbekel dan Lurah dari seluruh Kabupaten Gianyar.
Program "Gianyar Memilah", yang telah berlangsung hampir 2 minggu sejak dimulainya pada tanggal 1 Mei 2024, menghadapi sejumlah tantangan dan perubahan positif yang patut dicatat. Beberapa di antaranya termasuk tumpukan sampah yang belum diangkut karena belum terpilah, serta keterlambatan pengangkutan sampah yang sudah terpilah meskipun sudah sesuai jadwal.
Baca juga: Istri Ketua DPRD Gianyar, Gusti Ayu Warsini, Dorong Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik di Gianyar
Permasalahan lainnya mencakup protes dari warga yang merasa terbebani dengan keharusan memilah sampah setiap hari , serta kekhawatiran akan keadaan lingkungan yang semakin kumuh akibat penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Ancaman terhadap petugas kebersihan juga menjadi salah satu sorotan, di mana beberapa individu bahkan melangkah hingga mencaci maki dan mengancam secara fisik.
Namun demikian, di balik tantangan yang dihadapi, Perbekel Desa Lebih, I Wayan Agus Muliana, S.AP., menyampaikan komentarnya dengan penuh harapan. Menurutnya, meskipun masih terdapat kendala terkait jumlah tenaga kerja dan jadwal angkut sampah, upaya perbaikan sistem angkut di Desa Lebih sedang dalam proses untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.
Baca juga: Kepala Desa Petak Apresiasi Program "Gianyar Memilah" Menyokong Pengelolaan Sampah dari Sumbernya
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan memberikan catatan kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk segera memberikan tambahan alat berat, seperti Eskafator, di setiap tempat pemilahan sampah. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pengangkutan sampah yang sudah terpilah oleh warga, sehingga tidak menimbulkan masalah bau yang mengganggu.
Selain itu, Perbekel Desa Lebih juga mengusulkan beberapa solusi konkret untuk mengurangi volume sampah yang tidak terkelola dengan baik di tingkat desa atau kelurahan. Antara lain dengan mengolah sampah organik menjadi kompos di TPS3R, mendirikan lubang biopori di setiap rumah, serta mengaktifkan bank sampah di masing-masing banjar untuk menyerap sampah daur ulang atau anorganik.
Baca juga: Perbekel Desa Bakbakan: Pendorong Utama Kesuksesan 'Gianyar Memilah' dalam Pengelolaan Sampah
Dalam kesempatan ini, Perbekel Desa Lebih juga mengapresiasi Program "Gianyar Memilah" dan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program ini dengan disiplin dan konsistensi. Dengan demikian, diharapkan sampah tidak akan menjadi bencana di masa depan bagi Kabupaten Gianyar.
Program "Gianyar Memilah" menjadi langkah konkret dalam menjalankan konsep Tri Hita Karana, yang merupakan prinsip kehidupan dalam Agama Hindu di Bali. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat Kabupaten Gianyar.(*)
Editor : LANI