26 Tahun BUMN, EPS PLN Genjot Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan

Inovasi PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, bangunan Gardu Distribusi berbahan Expanded Polystyrene  yang telah selesai dibangun dalam waktu 20 hari untuk melistriki pelanggan.
Inovasi PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, bangunan Gardu Distribusi berbahan Expanded Polystyrene  yang telah selesai dibangun dalam waktu 20 hari untuk melistriki pelanggan.

JAKARTA | ARTIK.ID - Rangkaian perayaan 26 tahun Kementerian BUMN, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya terus berinovasi dalam melayani pelanggan. Hal ini diwujudkan dengan inovasi percepatan pembangunan Gardu Distribusi menggunakan 'Expended Polystrene' (EPS) untuk pelanggan Tegangan Menengah (TM).

Pembangunan satu Gardu Distribusi yang menggunakan batako atau batu bata membutuhkan waktu 75 hari, sedangkan dengan menggunakan bahan EPS menjadi 20 hari.

Baca Juga: Optimalkan Jaringan, PLN Icon Plus Lakukan Preventif Maintenance di Gardu Induk Lumajang

“Inovasi pelayanan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akan selalu kami lakukan. Untuk itu dengan inovasi ini mempercepat penyambungan listrik kepada pelanggan,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran, dalam keterangan tertulisnya Selasa (30/4/2024).

Tidak hanya efisiensi waktu, melalui inovasi juga memiliki efisiensi dalam biaya pembangunannya.

Baca Juga: Mudik dan Balik Idul Adha Lancar, PLN Siapkan Fast Charging Kendaraan Listrik di Rest Area

“Pembangunan menggunakan EPS ini mampu mengefisiensi biaya sebesar 30 persen,” kata Lasiran

Lasiran menambahkan inovasi ini sangat optimal dalam pembangunan Gardu Distribusi di tengah kota.

Baca Juga: Tips dari PLN saat Libur Panjang Idul Adha

“Proses pembangunan Gardu Distribusi dulu biasanya melibatkan banyak material produksi dan alat berat. Dengan inovasi bahan yang ringan namun tahan gempa dan kebakaran dapat dibawa melalui jalan-jalan yang sempit di kota Jakarta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” terang Lasiran.

(win)

Editor : Mohammad