SURABAYA | ARTIK.ID - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, dalam akun Facebooknya, Kamis (18/4), mengungkap hasil survey kementerian kesehatan terhadap 12.121 dokter yang menjalani PPDS di 28 rumah sakit vertikal pada Maret 2024.
Hasil skrining mengungkap, 22,4 persen peserta PPDS mengalami gejala depresi, dan 0.6 persen di antaranya mengalami depresi berat. Bahkan ditemukan dokter yang ingin bunuh diri.
Baca Juga: Java Coffee and Flavors Festival 2025 Tampilkan Kolaborasi Kopi, Cokelat dan Kreativitas UMKM
Dari 22,4 persen PPDS yang mengalami depresi, 381 orang (14 persen) menjalani pendidikan spesialis anak, 350 pendidikan spesialis penyakit dalam, 248 anestesiologi, 164 neurologi, dan 153 obgyn.
PPDS yang mengalami gejala depresi terbanyak (22,4 persen) berasal dari RSCM Jakarta, 250 dari RS Hasan Sadikin Bandung, 326 dari RS Sardjito Yogyakarta, 284 dari RS Ngoerah Denpasar.
Baca Juga: Di Tengah Isu Demo Khofifah Indar Parawansa, Publik Jawa Timur Kompak Suarakan Stabilitas Daerah
"Kita bersyukur bahwa calon dokter spesialis yang sedang PPDS di RSUD Dr Soetomo maupun RS di Jatim tidak masuk dalam daftar di atas. Ini menandakan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan di rumah sakit pendidikan di Jatim sudah on the track dan tidak keluar dari koridor yang ditetapkan," papar Khofifah.
Saat ini sistem yang diberlakukan di RSUD Dr Soetomo maupun Dr. Saiful Anwar untuk PPDS sudah sangat baik. Selain itu fasilitas dan dukungan penunjang untuk para calon dokter spesialis yang menempuh PPDS di RSUD Dr Soetomo maupun Dr. Saiful Anwar.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Kantor DPD RI Jatim, Kini Saluran Aspirasi Lebih Dekat dengan Masyarakat
"Kita do'akan semoga para dokter yang sedang menempuh spesialis lancar studinya dan segera bisa memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Amiin," pungkasnya.
(red)
Editor : Fudai