Tingkatkan Kualitas Layanan Rehabilitasi, BNN Latih Pendamping Agen Pemulihan Unit IBM

Foto: Dok Humas BNN RI - ARTIK.ID
Foto: Dok Humas BNN RI - ARTIK.ID

JAKARTA | ARTIK.ID - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) melalui Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (PLRIP) Deputi Bidang Rehabilitasi menyelenggarakan pelatihan teknis bagi Pendamping Agen Pemulihan Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Best Western, Jakarta.

Pelatihan ini berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai dari 18 hingga 21 Maret 2024, dan diikuti oleh 72 orang Pendamping Agen Pemulihan Unit IBM.

Baca Juga: BNN Luncurkan Aplikasi ASIK untuk Kemudahan dan Percepatan Layanan

Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para Pendamping Agen Pemulihan dalam memberikan layanan rehabilitasi bagi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika di Unit IBM.

Unit IBM sendiri merupakan pendekatan rehabilitasi dengan layanan minimal dan mudah diakses (low threshold), sehingga tidak membutuhkan banyak persyaratan.

Koordinator Direktorat PLRIP Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr. Yossi Eka Putri, dalam siaran pers, Selasa (19/3), menjelaskan, bahwa intervensi rehabilitasi di Unit IBM melibatkan peran serta masyarakat secara langsung.

“Agen Pemulihan IBM berasal dari dan bekerja untuk masyarakat, dengan program yang disesuaikan dengan kearifan lokal,” ujarnya.

Baca Juga: BNN Sepakati MOU P4GN Melalui Tri Darma Perguruan Tinggi Dengan UIN Syarif Hidayatullah

Lebih lanjut, dr. Yossi menekankan pentingnya pengetahuan dan keterampilan terkait narkotika dan penanganannya bagi para Agen Pemulihan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pendamping dan agen pemulihan dalam memberikan layanan Intervensi Berbasis Masyarakat,” paparnya.

Melihat peran krusial Agen Pemulihan dalam keberhasilan IBM, BNN terus melakukan penyempurnaan terhadap layanan tersebut selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Baca Juga: BNN Perkuat Kolaborasi Internasional dalam Penanganan Narkotika di Indonesia

“Penyempurnaan difokuskan pada materi pelatihan yang disesuaikan dengan realita di lapangan,” imbuh dr. Yossi.

Melalui pelatihan teknis ini, BNN tidak hanya ingin meningkatkan kemampuan Pendamping Agen Pemulihan, tetapi juga memfasilitasi mereka untuk berbagi pengalaman dan permasalahan selama menjalankan tugasnya. Diharapkan, para Pendamping Agen Pemulihan dapat menjadi problem solver atas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan.

(red)

Editor : tri