Cinema XXI Raup Kuntungan Mencapai Rp5,2 Triliun, Laba Bersih Melesat 47,1%

Foto: Dok Cinema XXI/ARTIK.ID
Foto: Dok Cinema XXI/ARTIK.ID

JAKARTA | ARTIK.ID - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), perusahaan yang memiliki jaringan bioskop Cinema XXI, mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 18,9% secara year-on-year (yoy) pada tahun 2023, mencapai total Rp5,2 triliun.

Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh Cinema XXI pada tahun 2023. Perusahaan ini berhasil membuka 18 bioskop baru dengan tambahan 75 layar, sehingga total bioskop yang dioperasikan mencapai 240 bioskop dengan total 1.280 layar, tersebar di 60 kota.

Baca Juga: Laba Bersih BOBA Tumbuh 39,3%, Yakni Rp14,96 Miliar Sepanjang Tahun 2023

Direktur Utama Cinema XXI, Hans Gunadi mengatakan, pendapatan perusahaan sepanjang 2023 berasal dari beberapa sumber, penjualan tiket bioskop (60%), produk makanan dan minuman (35,4%), platform digital** (2%), dan iklan (1,9%)

"Bisnis makanan dan minuman tumbuh cukup agresif pada 2023, mencapai Rp2 triliun," kata Hans.

Perusahaan berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dalam rangkaian makanan dan minuman, guna meningkatkan kenyamanan bagi para penonton saat menonton film di Cinema XXI.

Selain itu, penjualan tiket bioskop Cinema XXI juga mengalami pertumbuhan sebesar 25,7% yoy mencapai 84,3 juta penonton pada tahun 2023.

Baca Juga: Indonesia Financial Group (IFG) Target Menjadi Pemimpin Pasar Asuransi Umum

"Hasil penjualan tiket ini menghasilkan Gross Box Office (GBO) senilai Rp3,5 triliun," tutur Hans.

Dari segi profitabilitas, Cinema XXI berhasil mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp742,3 miliar pada tahun 2023, yang merupakan peningkatan sebesar 47,1% yoy dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada sesi perdagangan pertama hari ini, Hans Gunadi menyebut, harga saham CNMA menguat sebesar 12 poin atau 5,04% mencapai Rp250 per lembar.

Baca Juga: Delta Dunia Makmur (DOID) Catatkan Laba Bersih US$36 Juta di Tahun 2023, Tumbuh 26%

"Namun, sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia, harga saham perseroan mengalami penurunan sebesar 54 poin atau 17,76%," pungkasnya.

(red)

Editor : Elis