BANYUWANGI | ARTIK.ID - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik (Living Lab) meluncurkan program inovatif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Program ini bernama "Pisces Relay" dan menguji coba penggunaan kemasan daur ulang (reusable) untuk produk sembako di warung-warung rakyat.
Program "Pisces Relay" merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi, Living Lab di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan para peneliti dari program Plastics in Indonesian Society (Pisces) yang dipimpin oleh Profesor Susan Jobling dari Brunel University London.
Baca Juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Sukses Tampilkan Potensi Batik di Kancah Nasional
Implementasi di Enam Warung
Pada tahap awal, program ini diimplementasikan di enam warung kelontong di Kecamatan Banyuwangi dan Rogojampi. Warung-warung tersebut dipasok dengan sembako seperti beras, kecap, minyak goreng, dan bumbu siap saji dalam kemasan reuseable yang ramah lingkungan.
Mekanisme Penukaran Kemasan
Masyarakat yang membeli sembako di warung-warung tersebut dapat menukarkan kembali kemasannya setelah kosong untuk membeli produk yang sama. Hal ini diharapkan dapat mendorong kebiasaan masyarakat untuk menggunakan kembali kemasan dan mengurangi sampah plastik.
Baca Juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Hadirkan Batik Jeruji dari Warga Binaan Lapas
Dukungan Pemerintah
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia mengatakan bahwa program ini merupakan upaya untuk mengurangi sampah plastik dari hulu ke hilir.
"Program ini diharapkan dapat menjadi solusi baru untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan membangun ekonomi sirkular," kata Ipuk Fiestiandani.
Baca Juga: Ipuk Fiestiandani Fasilitasi Lulusan SMK Banyuwangi Berwirausaha dengan Bantuan Alat Usaha
Lebih dari Sekedar Mengurangi Sampah
Program "Pisces Relay" bukan hanya bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, tetapi juga untuk membangun sistem ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan masyarakat diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah plastik di Banyuwangi.
(red)
Editor : Amar