SURABAYA | ARTIK.ID - Dalam semarak Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh untuk pertama kalinya dirayakan di Balai Kota Surabaya bersama 10.000 warga. Momen spesial ini dinanti oleh masyarakat Tionghoa dan Khonghucu sebagai puncak perayaan Imlek.
Acara dimeriahkan oleh penampilan musik oriental Kemuning, atraksi Barongsai Naga dan Wushu yang memukau, serta lomba lontong Cap Go Meh yang diikuti oleh 25 UMKM binaan Pemkot Surabaya dan paguyuban masyarakat Tionghoa.
Baca Juga: Eri Cahyadi Buka Kembali Jalan Penghubung Bulak Banteng danTambak Wedi yang Ditutup Sejak 2018
Eri Cahyadi menyampaikan harapannya kepada masyarakat Tionghoa dan Khonghucu, "Semoga naga keberuntungan membawa sinar kebahagiaan." Dirinya menekankan bahwa Balai Kota adalah jantung dan simbol Pemkot Surabaya, yang harus menjadi milik semua.
"Setiap momen keagamaan tiba, ketika itu pula kita turut berbahagia, nderek mangayubagyo," ujar Eri Cahyadi.
Balai Kota dan sekitarnya selalu dijadikan lokasi sholat Idul Fitri maupun Idul Adha, sholawatan bersama, dan perayaan Natal Kota Surabaya pada awal Januari 2024.
Baca Juga: Menghadapi Kotak Kosong, Harus Membuktikan Seberapa Kuat Eri Cahyadi di Mata Warga Surabaya
Taman Surya yang menyatu dengan Balai Kota pun dihiasi dengan ornamen terkait momen keagamaan. Hal ini menunjukkan penghormatan dan toleransi terhadap semua agama di Surabaya.
"Taman Surya, ruang terbuka hijau di Balai Kota, juga telah dibuka untuk umum sejak Mei 2023. Semua bisa datang, menikmati taman asri, berinteraksi, dan merayakan keguyuban khas Surabaya," pungkas Eri Cahyadi.
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Terbitkan SE untuk Cegah Penyebaran Mpox
Perayaan Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya menjadi simbol toleransi dan keragaman budaya dan toleransi.
(red)
Editor : Fuart