Dari Tanah Fasum Jadi Kampung Herbal, Inovasi Warga Nginden Jangkungan Butuh Perhatian

Kampung Herbal Nginden Jangkungan. Foto: Fuday
Kampung Herbal Nginden Jangkungan. Foto: Fuday

SURABAYA | ARTIK.ID - Kesadaran menanam tanaman herbal warga Nginden Jangkungan Gang VII, RT 9/RW 5, Kecamatan Sukolilo, Surabaya membuahkan hasil. Kini tempat itu telah menjadi Kampung Herbal dan menjadi Kampung Edukasi bagi Siswa SMA dan Warga sekitarnya.

Ketua Kampung Herbal Nginden Jangkungan, Iwan Ridwan, Sabtu (3/2) mengatakan, pada tahun 2014 silam, Warga Nginden Jangkungan meraih Juara 2 lomba taman herbal tingkat Kota Surabaya.

Baca Juga: The Secret Of Archipelago, Sebuah Pameran Seni di Surabaya yang Mengangkat Kekayaan Budaya Nusantara

"Lalu momen itu kita manfaatkan untuk mendirikan Kampung Herbal di Nginden Jangkungan ini," ujarnya.

Menurut Iwan, Kampung herbal sendiri diinisiasi oleh warga, awalnya tidak ada bantuan dari manapun namun setelah beberapa kali menang lomba mulai banyak yang melirik.

"Waktu itu lomba rumah herbal diadakan oleh perusahaan jamu bintang 7 dan kebetulan kita mendapatkan prestasi juara 2 tingkat kota," ungkapnya.

Kampung herbal didirikan di atas tanah fasum seluas 5000 meter, dana tanah tersebut tidak memiliki izin rssmi.

Iwan mengaku, pihaknya berusaha membuktikan dulu dengan bekerja, menanam dan membuat suatu program. Lalu setelah  berjalan 2-3 tahun. Kampung Herbal mulai mendapat pengakuan dan mendapat pendampingan dari pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Bankjatim Gelar JConnect Run 2024, Promosikan Gaya Hidup Sehat dengan Libatkan Ribuan Pelari

"Jadi izinnya itu bukan secara tertulis tapi izin secara lisan atau pengakuan, kita bisa membuktikan itu," ujarnya.

Adapun bantuan pendampingan dari dinas terkait yakni mengenai program tanaman obat, program pangan Lestari, bantuan pembibitan dan bantuan penataan lokasi.

Iwan mengaku, untuk pendampingan sebenarnya masih belum optimal, warga sebenarnya mendapat pendampingan yang lebih spesifik dan berkelanjutan.

"Di sini kami memiliki sekitar 200 koleksi tanaman herbal, Ada fasilitas pendopo untuk seni budaya, mesin kompos dan beberapa fasilitas lainnya," paparnya.

Baca Juga: Eri Cahyadi Buka Kembali Jalan Penghubung Bulak Banteng danTambak Wedi yang Ditutup Sejak 2018

Iwan berharap untuk kedepan, bisa mendapat bantuan untuk masalah akses jalan dan penerangan.

"Kita butuh bantuan pufing, penerangan dan  perbaikan Pendopo," pungkasnya.

(ara)

Editor : Fuart