Merapatnya Gibran ke Golkar dan Kaesang ke PSI, Netizen Salahkan Megawati

JAKARTA | ARTIK.ID - Video pidato Megawati kembali viral dan jadi perbincangan di media sosial, pasca terpilihnya Gibran mendampingi Prabowo, yang diumumkan, Minggu (22/10), malam.

Menurut beberapa netizen, manuver Gibran untuk pergi dari PDIP merupakan kesalahan Megawati. Pada acara peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) lalu.

Baca Juga: Cak Ghoni Launching Buku "Perjuangan Anak Pesisir" dan Doa Untuk ibu Megawati Warnai Hari Bung Karno

Pidato Megawati disebut terdengar meremehkan Jokowi. Mega mengatakan bahwa Jokowi tanpa PDIP "hanyalah" sosok yang perlu dikasihani.

"Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," kata Megawati.

Mega kemudian mengatakan bahwa PDIP telah mengawal Jokowi secara legal dan formal.

"Loh legal formal loh, beliau jadi presiden tuh nggak ada... kan ini.. legal formal diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya," sambung Megawati.

Baca Juga: Terkait Dokumen Rusia, Kader PDI-P Waspada Pengkhianatan, Ada Indikasi Ancaman Pembubaran Partai

Menurut teori netizen, status Jokowi yang selama 10 tahun hanya dianggap sebagai "petugas partai", membuat putranya bermanuver.

bener artik

Gibran secara mendadak memutuskan bergabung dengan Golkar sementara Kaesang Pangarep menjadi Ketum PSI.

Gibran Rakabuming Raka sendiri resmi merapat ke Golkar dan menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jokowi Nilai Pertemuan Prabowo dan Megawati Baik untuk Stabilitas Negara

Namun begitu, keputusan Prabowo menggandeng Gibran juga tidak lepas dari pro dan kontra di kalangan netizen.

Lantaran Wali Kota Solo tersebut dianggap masih terlalu muda untuk menjadi pemimpin Indonesia.

(ara)

Editor : Fuart