JAKARTA | ARTIK.ID - Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) resmi diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin usaha Penyelenggara Bursa Karbon kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023.
IDXCarbon sebagai Penyelenggara Bursa Karbon menyediakan sistem perdagangan yang transparan, teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon. IDXCarbon adalah sebuah milestone penting bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Baca Juga: RUU ASN Resmi Jadi Undang-undang, Tidak Boleh Lagi Ada PHK Masal
Menutup pekan ini, tepatnya pada Jumat (29/9) kemarin, Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) dan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) resmi dicatatkan di BEI.
Kedua obligasi ini dicatatkan dengan nilai masing-masing Rp1.131.110.000.000 dan Rp1.000.000.000.000, dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk masing-masing obligasi adalah idAAA (Triple A) dan idAA- (Double A Minus). Wali Amanat kedua obligasi tersebut masing-masing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 79 emisi dari 53 emiten senilai Rp89,09 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 524 emisi dari 126 emiten dengan outstanding Rp446,77 triliun dan USD47,5 juta. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp3,07 triliun.
Baca Juga: Terkait TikTok Live, SOKUL Sejahtera Dukung Pemerintah Tapi Kebijakannya Harus Pro UMKM
Pada hari yang sama, yaitu Jumat (29/9), BEI melakukan sosialisasi kampanye Aku Investor Saham dengan semangat peduli lingkungan. Acara yang merupakan kolaborasi BEI dengan komunitas di Bandung ini, bertajuk “IDX Aku Investor Saham Ride in Collaboration with Phintraco Sekuritas, Gesits and BJBR (Jakarta–Bandung)” diikuti oleh 30 pengendara sepeda motor listrik.
Acara tersebut bertujuan untuk mendekatkan kampanye Aku Investor Saham dengan berbagai segmen komunitas serta masyarakat umum agar mendapatkan pesan bahwa berinvestasi saham merupakan kebanggaan, inklusivitas, dan kemajuan, sekaligus menyebarkan pesan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam acara ini, BEI turut memperkenalkan IDX Mobile sebagai aplikasi dan sumber referensi data pasar modal terpercaya.
Data perdagangan BEI selama periode tanggal 25 sampai dengan 29 September 2023 ditutup bervariasi. Peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 41,89% menjadi 24,52 miliar lembar saham dari 17,28 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 7,20% menjadi Rp11,69 triliun dari Rp10,91 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: Inflasi September 2023 Tercatat 2,28 Persen, Turun Dibandingkan Tahun Lalu
Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut meningkat sebesar 3,96% menjadi 1.204.385 kali transaksi dari 1.158.472 kali transaksi pada pekan yang lalu. Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami perubahan 0,99% menjadi Rp10.288 triliun dari 10.391 triliun pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 1,10% menjadi 6.939,892 dari 7.016,844 pada penutupan pekan yang lalu. Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp762,97 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,24 triliun.
(red)
Editor : Fuart