JAKARTA | ARTIK.ID - Volume penjualan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami penurunan 4,1% secara tahunan atau year-on-year (yoy) di semester pertama (1H) 2023. Hanya 40,5 miliar batang rokok yang terjual di periode ini, dibandingkan dengan 42,3 miliar batang di 1H 2022.
Penurunan ini sesuai dengan tren industri rokok di Indonesia yang juga mengalami perlambatan 5,6% yoy. Berdasarkan laporan dari pengendali HMSP, Philip Morris International (PMI), volume penjualan rokok di Indonesia pada 1H 2023 mencapai 141,1 miliar batang, turun dari 149,5 miliar batang di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: HM Sampoerna Catatkan Kenaikan Penjualan dan Laba Tinggi di Tahun 2023
Jacek Olczak, Chief Executive Officer PMI, menyatakan bahwa pihaknya tetap optimis dengan fundamental grup Philip Morris yang kuat di semester kedua. "Karena itu kami menaikkan proyeksi pertumbuhan pendapatan bersih hingga akhir tahun 2023, menjadi sekitar 7,5% sampai 8,5%," ujar Olczak dalam keterangan resminya.
Pada awal 2023, PMI juga telah memperkirakan penurunan volume penjualan rokok global pada semester pertama sekitar 1-2%. Namun perhitungan ini tidak termasuk volume penjualan di China dan Amerika Serikat.
Baca Juga: PT Dharma Membukukan Kenaikan Laba Bersih 144 Persen dari Penjualan Komponen EV
Meskipun volume penjualannya menurun pada 1H 2023, pangsa pasar rokok PMI di Indonesia meningkat menjadi 28,7%. Sebelumnya pada 1H 2022, pangsa pasar PMI di Indonesia hanya sebesar 28,3%.
HMSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,16 triliun pada kuartal pertama (Q1) 2023, menurut data idnfinancials.com. Laba bersih di periode ini naik 12,85% secara yoy.
Baca Juga: PNM Venture Capital Kembali Terbitkan MTN senilai Rp150, Bunga per 3 bulan
(diy)
Editor : Fuart