Abdul Ghoni Muklas Ni'am: Islam Itu Tidak Menakutkan Tapi Menyejukkan

avatar Artik
Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Surabaya Abdul Ghoni Muklas Ni'am (Foto: Kudel For Artik)
Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Surabaya Abdul Ghoni Muklas Ni'am (Foto: Kudel For Artik)

SURABAYA | ARTIK.ID - Malam Ikhtibar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Asemrowo, Senin (28/3) malam, berlangsung meriah.

Nampak hadir dalam gelaran itu Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Surabaya Abdul Ghoni Muklas Ni'am.

Baca Juga: RDP Komisi C DPRD Kota Surabaya, Abdul Ghoni Minta PKL Dipindah ke dalam Pasar Bulak Banteng

Dalam wawancara terpisah, Selasa (29/3) di Gedung DPRD Kota Surabaya, Ghoni mengatakan, ada tiga hal yang dapat mempengaruhi dalam dunia pendidikan.

Tiga hal tersebut yakni lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, menurutnya tiga faktor tersebut menjadi kesatuan yang terpatri dan terkoneksi.

"Jadi para peserta didik atau santriwan- santriwati tidak perlu panik, khawatir bahwasanya pemerintah kota juga memberikan reward (beasiswa para Hafidz Quran) yang luar biasa bagi para santri ini untuk memperdalam keilmuan keagamaannya." kata Ghoni.

Baca Juga: Dewan Harapkan Pemkot Surabaya Jaga Paru-paru Kota

Selain itu, Ghoni juga menyoroti  fenomena akhir-akhir ini yang terjadi di Indonesia dan Kota Surabaya, terkait dengan digitalisasi, yang mana menurut dia, keahlian orang tidak lagi dihargai dengan pesatnya perkembangan teknologi.

"Jadi, mereka yang tidak paham keislaman, memposisikan dirinya sebagai orang (ustaz/penceramah) yang paham terhadap Islam. Ini kan konyol. Maka harus ada standarisasi penceramah kalau tidak memiliki kredibilitas kegamaan." papar Ghoni

Karenanya, ia berharap, para tokoh agama memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga tidak terpengaruh, kemudian menimbulkan rasa kebencian, konflik berkepanjangan dan konflik sosial. Sebab apabila sudah mengkristal sulit terselesaikan.

Baca Juga: Menghadiri Haul Leluhur Desa Kejawan Lor, Abdul Ghoni Ingatkan Perkuat Persatuan

Lebih jauh, menurut Ghoni, posisi agama Islam sendiri yang sudah kita transformasikan dalam kehidupan sehari-hari, yakni beragama itu tidak menakutkan, tidak memberikan teror tapi memberikan kedamaian, memberikan kasih sayang dan menyejukkan hati.

"Makanya pada malam itu, kita bersholawat bareng, melantunkan shalawat shalawat nabi, sehingga hati ini rasanya sejuk." pungkas Ghoni.

(red)

Editor : Fuart