Seruan Kadinkopumdag Surabaya di Hakordia 2025: Jujur dalam Laporan, Bersih dalam Pelayanan

Kadinkopumdag Surabaya Febrina Kusumawati (doc.artik)
Kadinkopumdag Surabaya Febrina Kusumawati (doc.artik)

SURABAYA – Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati menyerukan ajakan kuat kepada seluruh pelaku koperasi, UMKM, hingga aparatur dinas untuk menjadikan momentum Hakordia sebagai titik penguatan integritas dan transparansi dalam pengelolaan usaha maupun pelayanan publik.

 

Baca Juga: Pertegas Kepatuhan Aturan Penjualan, Pemkot Surabaya Panggil Subdistributor Minuman Beralkohol 

Menurut Febri, sektor koperasi dan UMKM tidak boleh luput dari upaya pemberantasan korupsi. Ia menekankan bahwa praktik keuangan yang bersih, transparan, dan akuntabel merupakan kunci keberlanjutan usaha dan kepercayaan masyarakat.

“Momentum Hakordia 2025 harus menjadi pengingat bahwa integritas adalah modal utama bagi koperasi dan UMKM. Tanpa kejujuran, kepercayaan akan hilang, dan usaha sulit berkembang,” tutur Febri Pada Warta Artik.id Selasa (09/12).

 

Ia juga mengimbau seluruh pengurus koperasi untuk meningkatkan standar pengelolaan, mulai dari pencatatan keuangan yang tertib, transparansi pengelolaan modal, hingga pelaporan yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Koperasi harus menjadi contoh praktik ekonomi yang bersih. Tidak boleh ada ruang bagi manipulasi laporan atau penyalahgunaan dana anggota,” terangnya.

 

Selain internal lembaga, Febri menekankan pentingnya integritas dalam pelayanan publik di lingkungan Dinkopumdag Surabaya. Ia meminta para pegawai untuk memberikan layanan yang bebas pungli dan tidak membuka peluang gratifikasi dalam bentuk apa pun.

Baca Juga: Gebrakan Dinkopdag Surabaya: Koperasi Merah Putih Jadi Motor Pemberdayaan Warga

“Pelayanan kepada masyarakat harus berjalan tanpa biaya tambahan, tanpa titipan, tanpa permainan. Kepercayaan publik adalah prioritas,” tambahnya.

 

Febri juga menyampaikan, pemerintah kota Surabaya terus memperkuat sistem pengawasan dan digitalisasi layanan untuk meminimalkan celah korupsi dalam proses administratif maupun perizinan.

 

Baca Juga: Bapenda Kota Surabaya Umumkan PBB 0-100 Juta Gratis

Ia berharap momentum Hakordia 2025 tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi benar-benar menggerakkan perubahan sikap, terutama di lingkungan ekonomi masyarakat.

“Mari mulai dari hal sederhana: jujur dalam pencatatan, disiplin dalam pelaporan, dan bertanggung jawab dalam setiap keputusan. Dari situlah ekosistem koperasi yang sehat dapat tumbuh,” pungkasnya. (Rda) 

 

 

Editor : rudi