Komisi B DPRD Surabaya Sidak RPH Osowilangon,Kualitas Bangunan dan Kesiapan Operasional jadi Sorotan

Suasana Komisi B Saat Sidak RPH Osowilangon (Doc rudi)
Suasana Komisi B Saat Sidak RPH Osowilangon (Doc rudi)

SURABAYA — Komisi B DPRD Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Potong Hewan (RPH) Tambak Osowilangon guna memastikan kesiapan fasilitas serta kelangsungan kegiatan pemotongan hewan, terutama dalam menghadapi meningkatnya permintaan daging dari masyarakat.

Dalam inspeksi tersebut, Ketua Komisi B, Mohammad Faridz Afif, bersama sejumlah anggota dewan, meninjau berbagai aspek penting, seperti sanitasi, sistem penyembelihan, hingga kondisi infrastruktur bangunan. Salah satu fokus utama mereka adalah kualitas bangunan RPH.

Baca Juga: Pindah dari Pegirian ke Osowilangon, RPH Surabaya Hadapi Kendala Kandang Hewan

“Dari sisi konstruksi, sebenarnya sudah cukup baik. Namun perlu diwaspadai karena lokasi ini dulunya merupakan area bekas pembuangan sampah, sehingga tanahnya seperti gambut dan cenderung tidak stabil. Ini menyebabkan munculnya retakan pada beberapa bagian bangunan,” ungkap Afif pada Warta Artik.id Selasa (05/04) 

Legislator dari partai PKB ini juga menyoroti pentingnya penanganan tanah sebelum pembangunan dimulai. Menurutnya, idealnya, lapisan tanah bekas sampah tersebut diangkat seluruhnya agar tidak mengganggu struktur bangunan. 

Kondisi ini dinilai dapat memengaruhi keamanan dan keberlanjutan operasional, apalagi bila nantinya seluruh aktivitas pemotongan dipusatkan di lokasi ini.

“Kalau seluruh proses pemotongan hewan dipindah ke sini, maka kesiapan lokasi harus benar-benar diperhatikan. Selain kondisi tanah, jaraknya juga cukup jauh dari pusat distribusi yang lama. Ini tentu perlu menjadi bahan pertimbangan,” tambahnya.

Meskipun ada beberapa catatan, Komisi B secara umum menilai bahwa RPH Osowilangon telah memenuhi standar pelayanan. Namun, diperlukan sejumlah perbaikan dan penguatan fasilitas yang akan segera dikoordinasikan oleh pihak pengelola kepada Pemerintah Kota Surabaya.

“Kalau RPH ini sampai berhenti beroperasi meski hanya sehari, dampaknya bisa sangat besar. Oleh karena itu, pemkot harus segera merespons kebutuhan yang ada agar pasokan daging tetap terjaga dan tidak terganggu,” tegas Afif.

Baca Juga: RPH Surabaya Catat Lonjakan Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha 1446 H

Menanggapi sidak tersebut, Direktur Utama RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, mengapresiasi perhatian dari DPRD.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Komisi B DPRD Surabaya yang meninjau pengembangan RPH di lokasi baru Tambak Osowilangon. Ini merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan. Lokasi lama di Pegirian dan Kedurus sudah cukup tua, dan Pemkot membangun fasilitas baru yang lebih representatif dan siap mendukung operasional secara optimal,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan mulai mengoperasikan RPH baru ini setelah seluruh fasilitas dinyatakan aman dan memenuhi syarat.

“Prinsipnya sederhana, jika seluruh sarana dan prasarana telah dinyatakan layak dan aman, serta luas bangunan memadai, maka kami akan langsung mulai mengoperasikannya,” pungkas Fajar.

Baca Juga: Komisi B DPRD Surabaya Tinjau RPU Jeruk, 40 Persen Fasilitas dan Akses Jalan perlu dibenahi

RPH Tambak Osowilangon diharapkan mampu menjadi pusat pemotongan hewan baru yang andal dan modern untuk memenuhi kebutuhan daging di Kota Surabaya dengan layanan yang lebih optimal. (Rda)

 

 

Editor : rudi