SURABAYA — Di tengah geliat kota Surabaya yang tak pernah tidur, ratusan kader PDI Perjuangan mengenang salah satu titik balik dalam sejarah perjuangan politik Indonesia Kudatuli atau Kudeta 27 Juli 1996. Bertempat di Posko Buleks 99, Jalan Jepara, Bubutan, acara refleksi ini digelar oleh Ranting Jepara dan dipimpin langsung oleh H. Budi Leksono, S.H. (Buleks), Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya Hari ini minggu (27/07).
Baca Juga: Surabaya Dikebut Bebas Banjir dan Jalan Gelap, Fraksi PDIP Sebut Pembiayaan Alternatif Solusinya
Tak kurang dari 154 ranting PDI Perjuangan di Surabaya secara serentak turut mengadakan kegiatan serupa, menjadikan peringatan ini sebagai gelombang solidaritas yang membentang dari kampung ke kampung — meneguhkan bahwa semangat perjuangan tidak pernah padam.
“Refleksi Kudatuli bukan sekadar mengenang. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap darah dan air mata para pejuang demokrasi. Kita rawat semangat gotong royong, soliditas, dan loyalitas terhadap garis perjuangan partai,” tutur Buleks dengan penuh semangat.
Kudatuli, yang menyisakan luka sejarah akibat pengambilalihan paksa kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Jakarta pada 1996, merupakan simbol keberanian kader-kader pro-Megawati dalam menghadapi tekanan otoriter Orde Baru. Peristiwa itu tidak hanya menjadi milik masa lalu, tapi terus hidup sebagai api perjuangan yang diwariskan ke setiap kader, dari akar rumput hingga pusat.
Baca Juga: Pasca Porprov, King Knight Gencar Gelar Event Catur untuk Cetak Atlet Muda Surabaya
Buleks pun kembali menyuarakan kepada para kader untuk tetap tegak lurus pada amanah Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
“Jangan pernah lupa sejarah! Jangan goyah oleh provokasi. Kita adalah kader pejuang, bukan pengekor. Kesetiaan kita kepada partai bukan basa-basi, tapi darah dan nafas perjuangan.” pungkasnya.
Baca Juga: Tanpa Dirut KBS Tetap Lancar, Buleks Soroti Peluang Efisiensi Besar
Acara puncak peringatan dijadwalkan berlangsung di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, yang akan dihadiri oleh jajaran pengurus PAC, Promeg (Program Magang Kader), serta tokoh-tokoh senior partai. Di sana, semangat patriotisme dan nilai-nilai ideologis partai akan kembali ditanamkan secara mendalam.
Dengan kobaran semangat Kudatuli, PDI Perjuangan Surabaya kembali menegaskan posisinya: berdiri tegak di atas sejarah panjang perjuangan rakyat, dan terus maju membawa panji-panji keadilan, demokrasi, serta kesetiaan terhadap ideologi Partai. (Rda)
Editor : rudi