SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, mendorong Yayasan Kas Pembangunan (YKP) untuk bertransformasi menjadi pemain utama di industri properti.
YKP harus bisa “berlari cepat” seperti pengembang swasta besar, bahkan mencontoh kesuksesan Grup Ciputra dan BUMD DKI Jakarta dalam mengelola aset daerah secara profesional dan menguntungkan.
Baca Juga: Langgar Akses Jalan dan Drainase, Proyek PT Biru Semesta Abadi Abaikan Aturan, Kata Sukadar
“YKP ini harus mulai berfikir seperti korporasi, bukan hanya lembaga milik pemerintah. Kita hadirkan Ciputra dan BUMD DKI bukan tanpa alasan agar YKP bisa belajar langsung dari yang sudah terbukti sukses,” tutur Eri.
Potensi YKP sangat besar. Selain modal yang kuat, YKP memiliki captive market seperti ASN dan PNS. Namun sayangnya, selama empat tahun terakhir, YKP belum membeli satu meter pun lahan baru padahal inilah kunci bagi perusahaan properti untuk tumbuh.
“Kalau tidak mulai menambah cadangan lahan dari sekarang, YKP akan kehabisan ruang untuk bergerak. Dunia properti itu bukan sekadar membangun, tapi juga merencanakan 5–10 tahun ke depan,” tambahnya pada warta Artik.id Senin (14/07).
Legislator dari Partai PDI Perjuangan itu menyarankan sebagian dividen YKP seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memperkuat aset, bukan sepenuhnya disetor ke Pemkot.
“Dividen ke Pemkot Rp11 miliar, tapi kalau semua habis dibagikan, kapan belinya tanah? Ini saatnya duduk bareng dan pikirkan strategi jangka panjang,” imbuhnya.
Baca Juga: Eri Irawan Usulkan Alokasi 5% APBD untuk Transportasi Publik Kota Surabaya
Lebih lanjut, Eri menilai YKP juga harus mulai membangun ekosistem properti yang berkelanjutan, tak hanya jual beli rumah, Ciputra bisa kelola air bersih, internet, hingga kawasan ekonominya sendiri. YKP harus mengarah kesana, punya pendapatan berulang, bukan hanya sekali jual habis.

Meski rumah tapak YKP masih laku keras, Eri mengingatkan agar pengembangan rusunami tak ditinggalkan. Ia mengakui tantangan budaya tinggal di rumah vertikal masih ada, tapi inilah momentum mengubah cara pandang masyarakat.
“Kalau ingin ikut zaman, YKP harus jadi motor perubahan gaya hidup perkotaan. Bukan cuma bangun rusunami, tapi edukasi pasar juga penting,” tegasnya.
Baca Juga: Komisi C DPRD Surabaya: kecam PT KAI Daop 8 atas tindakan eksekusi sepihak.
Satu hal lagi yang disoroti Ketua Komisi C DPRD Surabaya yaitu keberanian menaikkan harga. “Jangan takut naikkan harga kalau memang layak. Pasar properti itu sangat dinamis. Yang penting transparan dan hasilnya jelas untuk pengembangan,” katanya.
"Pentingnya profesionalisme, transparansi, dan bisnis berorientasi profit. Semua proyek harus melalui kajian kelayakan dan menghasilkan keuntungan bagi daerah.
YKP bukan hanya harus untung, tapi juga bisa mewarnai industri properti, bahkan ekspansi ke luar daerah. Banyak pengembang swasta bisa, kenapa YKP tidak?” tutup Eri Irawan. (Rda)
Editor : Fudai