Achmad nurdjayanto: Pemkot Surabaya genjot pembangunan,Surabaya Semakin Siap Hadapi Bencana Banjir

Achmad nurdjayanto anggota komisi C DPRD kota Surabaya.
Achmad nurdjayanto anggota komisi C DPRD kota Surabaya.

Surabaya - banjir sudah menjadi momok tiap tahunnya yang terjadi dikota Surabaya, banyak wilayah direndam air karena curah hujan tinggi dan drainase yang tidak bisa menampung kelebihan volume air.

Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Achmad Nurdjayanto, menjelaskan terkait penanganan banjir di kota Surabaya setelah hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi tersebut membuat tampungan air di Surabaya membutuhkan wadah yang lebih besar, mengingat kota ini berada di daerah hilir yang menerima aliran dari sungai besar.

Baca Juga: Buchori Imron: Pengajuan Warga Harus Dikawal Agar Terwujud di Lapangan.

"Alhamdulillah, meskipun terjadi luapan air di beberapa sungai di Surabaya, genangan banjir tidak berlangsung lama. Setelah sekitar 6 jam, genangan air sudah mulai surut," ungkap Nurdjayanto.

 Ia juga menyatakan, meskipun beberapa proyek penanggulangan banjir belum sepenuhnya terkoneksi, namun tingkat banjir yang terjadi sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Beberapa proyek yang terkait dengan penanggulangan banjir memang belum tuntas, namun pemerintah kota Surabaya berencana menyelesaikannya pada tahun 2025 hingga awal 2026. 

"Kami berharap pada 2025 semua proyek bisa selesai, termasuk normalisasi sungai dan pembersihan sedimentasi agar kapasitas tampungan air meningkat," tuturnya.

Baca Juga: Aning Rahmawati : Anggaran proyek Rp.6,3 triliun dahulukan penanggulangan banjir di kota Surabaya.

Achmad,mengapresiasi kerja pemerintah kota Surabaya yang telah mengurangi durasi banjir, yang dulu bisa berlangsung berhari-hari, kini tidak lebih dari sehari. "Sekarang kita sudah melihat adanya kesinambungan program, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, namun ini sudah menjadi langkah positif," jelasnya.

Lebih lanjut, Nurdjayanto menyarankan agar pemerintah kota meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, seperti pompa air, tampungan air, dan kolam retensi. Menurutnya, kolam retensi sangat penting, terutama saat terjadi cuaca ekstrem atau banjir besar yang melanda provinsi Jawa Timur secara bersamaan.

"Saya yakin, dengan peningkatan kapasitas tampungan dan pemeliharaan yang baik, Surabaya bisa bebas dari banjir. Yang perlu kita perhatikan adalah memastikan durasi genangan air tidak lebih dari 4 hingga 6 jam," tambahnya. 

Baca Juga: Komisi C DPRD Surabaya Sepakat Tolak Pembangunan Surabaya Water Front Land (SWL).

"Pemerintah kota Surabaya, juga perlu terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek yang masih tertunda agar banjir dapat segera diatasi secara maksimal.

Dengan berbagai langkah Surabaya akan semakin siap menghadapi potensi bencana banjir di masa depan," pungkasnya. (Rda)

 

Editor : rudi