DENPASAR – Ketua Majelis Daerah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Denpasar, Moh. Ruslan, memberikan perhatian serius terhadap meningkatnya aksi kriminal dan bencana di Bali, terutama di tempat wisata. Menanggapi insiden pohon tumbang yang terjadi di kawasan wisata Monkey Forest, Ubud, Gianyar, serta kekhawatiran akan keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, ia mengingatkan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Bali untuk lebih proaktif dalam menjaga stabilitas keamanan.
Baca Juga: Tumpek Uye, Momentum Sakral untuk Kesejahteraan Hewan Oleh, I K. Satria
Dalam keterangannya pada Kamis (12/12/2024), Moh. Ruslan yang akrab disapa Cak Rus, menegaskan pentingnya pengawasan intensif di tempat-tempat wisata sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana dan tindakan kriminal. "Pemerintah Provinsi Bali harus menghimbau seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Bali, serta pengelola objek wisata, untuk proaktif melakukan pemantauan dan pengawasan secara intensif terhadap tempat-tempat wisata di wilayah masing-masing. Hal ini harus melibatkan aparat keamanan dan semua aspek untuk menindak pelanggaran yang dapat mengganggu kestabilan keamanan dan kenyamanan di Bali," ujar Cak Rus.
Pengawasan Intensif dan Koordinasi Penting
Cak Rus menilai, keamanan di Bali sangat krusial menjelang momen liburan akhir tahun yang biasanya meningkatkan jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Menurutnya, peristiwa seperti pohon tumbang di Monkey Forest Ubud, yang berpotensi membahayakan keselamatan wisatawan, seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada.
"Pemerintah daerah perlu mengantisipasi semua potensi yang merugikan wisatawan dan masyarakat dengan bekerja sama dengan pengelola objek wisata. Sinergi dengan aparat keamanan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas keamanan di Bali," imbuhnya.
Baca Juga: PT SMS Berikan Bantuan Sembako kepada Ni Kadek Linda Yani yang Mengalami Cedera Serius
Fokus pada Keamanan Wisata dan Kenyamanan Wisatawan
Dengan posisi Bali sebagai salah satu destinasi wisata utama di dunia, keamanan dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas yang tidak bisa diabaikan. Menurut Cak Rus, upaya pengawasan dan pengelolaan risiko tidak hanya penting untuk menjaga citra pariwisata Bali, tetapi juga untuk memastikan masyarakat setempat dapat menjalani aktivitas dengan tenang menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Stabilitas keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 sangat penting untuk menghindari keresahan wisatawan dan masyarakat. Semua potensi gangguan harus dapat diminimalisir dengan langkah-langkah proaktif dari pemerintah dan seluruh pihak terkait," tegasnya.
Baca Juga: PT. SMS Mengangkat Dua Anak Yatim sebagai Anak Angkat dalam Upaya Kepedulian Sosial
Himbauan untuk Semua Pihak
Cak Rus mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, pengelola tempat wisata, hingga masyarakat, untuk bekerja sama dalam menciptakan suasana kondusif. "Keamanan dan kenyamanan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kita semua. Dengan sinergi yang baik, Bali dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk wisatawan maupun warga lokal, terutama di momen-momen penting seperti Natal dan Tahun Baru," tutupnya.
Dengan berbagai upaya yang diusulkan, diharapkan Bali tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan terjaga keindahannya, sehingga mampu memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan yang datang.(*)
Editor : LANI