Banjir Surabaya Barat: Eri Irawan Soroti Sistem Drainase dan Kesadaran Sampah.

Surabaya – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, dari Fraksi PDIP, angkat bicara mengenai banjir yang melanda wilayah Surabaya Barat. 

Kepada Artik.id di Gedung DPRD Surabaya, Rabu (11/12/2024), Eri menyebut permasalahan banjir tidak hanya dipicu oleh sistem drainase yang belum tuntas, tetapi juga karena rendahnya kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Pastikan Keamanan Wisatawan Selama Libur Lebaran

“Permasalahan utama banjir ini adalah sistem drainase yang belum tuntas. Ada sekitar 15 sistem drainase yang memang baru bisa diselesaikan tahun depan karena kendala anggaran,” ungkap Eri. 

Menurutnya, meskipun beberapa titik drainase sudah berfungsi dengan baik, area yang belum tuntas masih menjadi penyebab banjir, terutama di Surabaya Barat.

Baca Juga: Tetap Siaga, Pemkot Surabaya Perkuat Keamanan Selama Libur Lebaran

Eri juga mengungkapkan bahwa sampah menjadi salah satu tantangan besar dalam pengelolaan air. “Di rumah pompa, setiap hari ditemukan hampir satu ton sampah. Ini menjadi pekerjaan tambahan bagi petugas. Maka dari itu, Dinas Lingkungan Hidup harus serius menciptakan kampung zero waste,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya monitoring rutin terhadap fasilitas penanggulangan banjir, termasuk bosem, saluran, rumah pompa, dan alat pompa. “Monitoring harus dilakukan lebih sering, tidak cukup tiga bulan sekali, terutama pada pompa-pompa lama yang masih digunakan. Semua fasilitas harus dalam kondisi siap pakai,” tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Fokus Pemulihan Korban dan Pemberdayaan Ibu dalam Kasus KDRT Tanah Merah

Eri juga mengapresiasi arahan Wali Kota Surabaya yang menargetkan perbaikan masalah banjir dalam dua minggu. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air. Pak Wali memberi target dua minggu untuk mengatasi banjir di wilayah Surabaya Barat. Kami harap dinas bekerja lebih cepat dan progresif,” tuturnya.

Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Ini tugas bersama. Tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk membangun Surabaya yang bebas banjir,” pungkasnya. (Rda)

Editor : rudi