RPH Surabaya Kembangkan Program Niaga untuk Tingkatkan Dividen ke Pemkot Surabaya.

Surabaya - Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya berencana untuk mengembangkan program di bidang niaga yang dapat langsung berdampak pada peningkatan hasil usaha dan dividen yang akan disetorkan ke Pemerintah Kota Surabaya.

Direktur Utama (Dirut) RPH Kota Surabaya, Fajar A. Isnugroho, menjelaskan bahwa selama ini pihaknya hanya fokus pada satu program, yakni pemotongan hewan, karena terbentur dengan aturan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berorientasi sosial.

Baca Juga: Legislator PAN, dr. Zurotul Mar'ah Apresiasi RPH dalam Laporan di Komisi B DPRD Kota Surabaya

"Sampai saat ini, kami hanya bisa bergerak di bidang pemotongan hewan yang tugas pokok dan fungsinya adalah menyiapkan kebutuhan daging yang layak, baik dan halal, dengan harga yang terjangkau. Artinya, kami tidak bisa berorientasi pada keuntungan," ujar Fajar pada Senin (9/12/2024).

Fajar mendorong agar Raperda Perseroda RPH segera dibahas dan disahkan menjadi Perda oleh DPRD Surabaya, sehingga RPH dapat mengembangkan inovasi di bidang niaga secara terbuka dan lebih luas.

"Selama ini, kami hanya bisa berinovasi di bidang niaga dengan membuat produk daging olahan seperti bakso, tahu bakso, dan daging slice siap saji. Itu pun hanya bisa dipasarkan di outlet yang ada di sekitar RPH," ujarnya.

Baca Juga: Pendapatan RPH Surabaya Meningkat, Dividen Tahun 2023 Capai 564 Juta

Padahal, kata Fajar, produk olahan daging sangat beragam dan dapat diproduksi oleh RPH. Dengan pengesahan Perda tersebut, RPH berharap bisa memasarkan hasil produksinya secara lebih luas ke seluruh warga Surabaya.

"Terbaru, kami akan memproduksi daging olahan Beef Patty, yang biasanya digunakan untuk produk makanan seperti burger," ungkapnya.

Terkait kebutuhan daging untuk momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), Fajar mengatakan pihaknya telah menyiapkan sekitar 20 ton daging. Kebutuhan daging lainnya, sekitar 20 ton, biasanya dipenuhi dari produsen luar RPH, termasuk daging impor.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Permintaan Jelang Nataru, RPH Surabaya Siapkan 5 Ton Daging

"Pada momen Nataru, kebutuhan daging sapi tidak mengalami lonjakan yang signifikan, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu sekitar 40ton," tandasnya. (Rda)

 

Editor : rudi