JEMBRANA | ARTIK.ID - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba terus berkomitmen untuk menyediakan tempat keagamaan khususnya genah (lokasi) Melasti yang representatif bagi umat Hindu. Tak hanya di Desa Pulukan, sesuai dengan komitmen awalnya, Bupati Tamba juga memberikan bantuan pembangunan di setiap genah melasti di Kabupaten Jembrana senilai Rp 1 miliar.
“Masing-masing tempat melasti di Jembrana kita bantu untuk pembangunan dan perbaikan 1 miliar, agar representatif dan bagus,” ungkap Bupati Tamba saat mensosialisasikan penataan tempat melasti di desa Pulukan, Jumat (23/8/2024).
Baca Juga: Bupati Jembrana Disambut Hangat Oleh Generasi Z di Perayaan HUT SMANDAN ke-21
Bupati Tamba mengaku bahagia lantaran salah tempat Melasti di Pantai Pulukan, tepatnya di desa Pulukan sebelumnya sudah diselesaikan dan segera dapat dipergunakan oleh masyarakat. Di luar bangunan utama untuk tempat Melasti, Bupati Tamba juga berencana akan melanjutkan penataan kawasan Melasti supaya lebih representatif untuk melaksanakan persembahyangan.
Adapun tempat yang akan ditata meliputi pengerjaan drainase u ditch, pengerjaan meja banten, pengerjaan dinding penahan tanah (DPT), pengerjaan pemasangan paving block dan plenter box serta pengerjaan tangga. Dengan menggunakan BKK Badung melalui APBD Kabupaten Jembrana tahun 2024, senilai Rp. 1 Milyar.
Baca Juga: Kecamatan Pekutatan Andalkan Tari Sekar Ibing Lomba Gong Kebyar Wanita 2024
“Saya melihat hasil yang kita rintis ngajegang semeton di sini dalam rangka pembangunan genah pamelastian sudah selesai dengan baik, Saya akan rencanakan tambahan bantuan Rp1 miliar agar tempat ini menjadi benar-benar baik dan sekaligus mungkin menjadi ikon di Kecamatan Pekutatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR PKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta, menyampaikan penataan area melasti desa pulukan menelan anggaran sebesar Rp.1 Milyar yang bersumber dari BKK Badung melalui APBD Kabupaten Jembrana tahun 2024.
Baca Juga: Cegah Stunting, Bupati Tamba Dorong Gemar Makan Ikan Sejak Dini
“Pengerjaan ini berlangsung hingga Desember 2024. Astungkara untuk perayaan hari raya suci nyepi tahun depan, tempat ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat, ” jelasnya. (*)
Editor : LANI