Banjir 10 Desa Kecamatan Pitumpanua Surut, BMKG Minta Warga Waspada Hujan Susulan

JAKARTA | ARTIK.ID - Banjir yang menggenangi 10 desa dan kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, telah surut pada Kamis (8/8) pagi. Sebelumnya, banjir dengan ketinggian hingga 120 sentimeter melanda wilayah tersebut pada Selasa (6/8).

Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengatakan bahwa banjir berawal dari hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Wajo sejak Sabtu (3/8).

Baca Juga: Gempa M5,0 Guncang Kabupaten Bandung dan Garut, 82 Orang Terluka

"Hujan deras ini menyebabkan Sungai Awo dan Sungai Siwa tidak mampu menampung debit air hingga meluap ke pemukiman warga," ujarnya.

Banjir pertama kali terjadi pada hari Sabtu (3/8) namun berangsur surut dengan cukup cepat. Akan tetapi, hujan yang terus-menerus sepanjang hari membuat air sungai kembali naik pada Selasa (6/8).

"Kejadian ini menyebabkan 10.752 jiwa terdampak dan 3.173 unit rumah terendam. Tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian banjir kali ini," ungkapnya.

Baca Juga: Gempa M5,0 Guncang Kabupaten Bandung dan Garut, 82 Orang Terluka

Sepuluh wilayah yang terdampak banjir antara lain Desa Lompolong, Kaluku, Alesilurung, Jauh Pandang, Tanrongi, Lacinde, Kelurahan Tobarakka, Benteng, Bulete, dan Siwa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan asesmen di lapangan.

Baca Juga: BNPB Gelar ADEXCO dan GFSR 2024, Fokus pada Teknologi dan Inovasi Penanggulangan Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga Kabupaten Wajo, khususnya warga Kecamatan Pitumpanua, untuk selalu waspada terhadap potensi risiko banjir susulan.

"Sebab menurut BMKG, hingga hari ini, Kamis (8/8) hujan masih berpotensi melanda," pungkas Suharyanto. (red)

Editor : Fudai