GIANYAR | ARTIK.ID - Sejak diluncurkan pada 1 Mei 2024, program "Gianyar Memilah" telah menarik perhatian dan dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat. Program ini berfokus pada pemilahan sampah dari sumbernya, termasuk sampah rumah tangga, restoran, dan perkantoran. Sampah dipilah sesuai jenisnya—organik, anorganik, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3), kertas, dan residu—untuk memastikan pengelolaan yang lebih efektif sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Perbekel Desa Bakbakan, I Gede Indra Ariawangsa Waisnawa, SH., sangat mengapresiasi peran aktif ibu-ibu dari PKK desa dan setiap banyar dalam mendukung program ini. "Kadernya ibu-ibu, sangat berperan aktif dalam pemilahan sampah, utamanya di Desa Bakbakan, karena masalah sampah ini dominan dengan ibu-ibu juga," ujarnya dalam wawancara exlusif pada Kamis, 4 Juli 2024. Ibu-ibu PKK telah menjadi ujung tombak dalam sosialisasi dan implementasi program pemilahan sampah ini.
Baca Juga: PT. BPR Mitra Bali Mandiri Giatkan Literasi Keuangan Goes to School di SD Prima Mandiri Batubulan
Peran ibu-ibu dalam program ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. "Plastik dijual, semua kita ada. Malah mereka punya penghasilan jadinya sekarang. Kalau dulu kan cuek dicampur, lepas ke automasi. Kalau sekarang, udah bedalah," jelas I Gede Indra Ariawangsa Waisnawa. Pendapatan tambahan dari penjualan sampah plastik menjadi insentif bagi masyarakat untuk lebih giat dalam memilah sampah.
Namun, program ini tidak lepas dari tantangan. Kapasitas Tim TPS3R yang masih dianggap kecil menjadi kendala utama. "Tim TPS3R masih kecil, tapi kita tetap berusaha," ungkapnya. Meskipun demikian, usaha yang konsisten dari masyarakat dan pemerintah desa telah menunjukkan hasil positif.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke 33 PT BPR Sinar Putera Mas Berbagi Kebahagiaan dengan Lansia dan Anak Yatim Piatu
Perbekel juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan dari pihak pemerintah daerah. "Yang pasti terus diupdate. Yang sukses sama Bu Kadis DLH yang luar biasa. Sudah langsung untuk memberikan edukasi juga," tuturnya. Ia juga memuji langkah tegas dalam memeriksa sampah yang datang ke TPA, memastikan bahwa sampah sudah terpilah dengan benar sebelum diterima.
Dalam jangka panjang, program ini diharapkan membawa manfaat besar bagi lingkungan. "Kalau memang desa-desa semua punya pengolahan seperti ini, ya, sangat bagus sekali. Jadi sampah bisa terolah menjadi kompos yang bisa digunakan untuk pupuk di lingkungan masing-masing," jelasnya.
Mengakhiri wawancara, I Gede Indra Ariawangsa Waisnawa berharap agar masyarakat terus mendukung program ini dan menjaga kebersihan lingkungan. "Harapan kepada masyarakat, ayo kita bersama-sama mendukung program pemerintah dan menjaga lingkungan masing-masing di mana desa kita salah satu desa wisata yang harus juga menjaga kebersihan masing-masing," tutupnya.
Dengan dukungan yang terus mengalir dan peran aktif dari berbagai pihak, terutama ibu-ibu PKK, program "Gianyar Memilah" diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa dan kabupaten lain dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.(*)
Editor : LANI