JAYAPURA | ARTIK.ID - Era digitalisasi tidak dapat dihindari, termasuk dalam konteks pelayanan publik perbankan. Hal ini menjadi perhatian Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, yang mendorong Bank Papua untuk berbenah diri dan meningkatkan pelayanannya.
“Kita tidak bisa menghindari era digitalisasi dan harus mampu menyesuaikan, terutama dalam birokrasi ASN. Oleh karena itu, ke depan kita berharap dan memastikan ASN menjadikan bank Papua sebagai tempat menabung, memperoleh kredit, dan lain sebagainya,” ungkap Ali Baham, Senin (25/3).
Baca juga: PT BPR Nusamba Tegalalang Membawa Inklusi dan Edukasi Keuangan ke SMK PGRI 1 Gianyar
Dirinya menekankan bahwa Bank Papua harus berbenah diri untuk sejajar dengan bank-bank lain, termasuk bank syariah yang menjadi kompetitor utama.
Untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas Bank Papua, diadakan pelatihan perencanaan strategis bank umum berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko, dan kepatuhan bank.
Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Ali Baham Temongmere, dan diikuti para pejabat Bank Papua.
Baca juga: BPR Kanti Siapkan Dana Likage Senilai Rp 10 Miliar untuk 1 Koperasi di Bali
Narasumber pelatihan, Direktur Utama Dakara Kreasi Jakarta, Joko Nugroho, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang pengelolaan bank kepada para peserta.
“Hari ini kita memulai pelatihan tiga hari untuk memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana bank itu dikelola. Sehingga komunikasi ke depan diharapkan menjadi jauh lebih efektif dan memberikan dampak kepada bank untuk mampu menghasilkan kinerja yang terbaik,” ujar Nugroho.
Nugroho juga menekankan pentingnya kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di Bank Papua.
Baca juga: ICBP Catatkan Laba Bersih Tertinggi dalam 4 Tahun Terakhir, Tembus Rp9,26 Triliun
“Bank Papua harus berbenah diri di era digital ini. Fasilitas yang memadai dan pelayanan terbaik harus disediakan agar nasabah betah bertransaksi di Bank Papua. Kita tidak bisa menahan nasabah untuk bertransaksi di Bank Papua jika mereka tidak nyaman,” kata Nugroho.
(ark)
Editor : Amatus Rahakbauw