SURABAYA | ARTIK.ID - Di sela memberikan santunan kepada lansia dhu'afa dan orang tua tunggal dhu'afa di Surabaya, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan beberapa pokok pemikirannya dalam mengarungi bulan suci Ramadan, Kamis (14/3).
Baca Juga: Purnawirawan TNI Terisolir Akibat Banjir di Sampang, Babinsa dan BPBD Bergerak Cepat
Baca juga: Renovasi Bendungan Boreng Lumajang Senilai Rp13 Miliar, Hanya Mampu Airi 10% Sawah
Berdasarkan World Giving Index (WGI) yang dirilis Charities Aid Foundation (CAF), Khofifah menyebut posisi Indonesia berada di posisi pertama dengan skor 68 poin. Hal itu membuat Indonesia menjadi negara paling dermawan selama enam tahun berturut-turut.
Itu diperkuat dengan hasil penelitian CAF yang menunjukkan lebih dari 8 (delapan) dari 10 orang Indonesia menyumbangkan uang pada tahun ini. Dan tingkat kerelawanan di Indonesia tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia.
Baca Juga: Satpol PP Surabaya Amankan 6 Anak Hendak Perang Sarung, Berakhir di Liponsos Temani ODGJ
"Semuga dengan puasa, maka diharapkan tingkat kesalehan sosial lebih ditingkatkan lagi," kata Khofifah.
Baca juga: Khofifah Minta Alim Markus Hindari PHK, Tegaskan Komitmen Jaga Kesejahteraan Pekerja
Menurut Khofifah, dalam beberapa kitab fiqih, dikenal bahwa salah satu nama yang lekat dengan bulan Ramadhan adalah syahrul Jud. Yakni bulan memberi.
Baca Juga: Prajurit Yonmarhanlan VII Kupang Asah Kemampuan Menyelam dengan Alat Baru
"Selain itu juga dikenal sebagai syahrul muwassah yaitu bulan bermurah tangan dan bulan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan," kata Khofifah
Baca juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Apa Potensi dan Tantangannya?
Dalam Al Qur’an surat Al Hadid ayat 18 dikatakan bahwa ‘Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakannya kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang mulia.’
(red)
Editor : Elis