JEMBRANA | ARTIK.ID - Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (1 Februari 2024) menjadi saksi kehangatan acara tepengan yang dihelat oleh Rizkiyan bersama teman-temannya. Tradisi tepengan, sebuah proses masak bersama yang hampir punah, kembali meriah dan mempererat tali persaudaraan di antara mereka.
Tepengan sendiri merupakan acara masak bersama dengan partisipasi banyak orang, yang kemudian dilanjutkan dengan bersantap bersama. Rizkiyan menyebutkan bahwa semakin banyak orang yang ikut, semakin seru dan meriah acara tersebut. Inilah yang mendorongnya untuk menggelar tepengan dengan teman-temannya, yang dahulu bersama-sama mengenyam pendidikan di sekolah yang sama.
Baca juga: IJBC Festival, Kenalkan Jembrana Sebagai Kota Cokelat ke Mancanegara
"Kami tepengan di rumah saya di desa Banyubiru. Ini adalah momen berharga karena kami bisa berkumpul dan mengenang masa lalu," ujar Rizkiyan.
Acara tepengan kali ini dihadiri oleh teman-temannya, dan mereka memutuskan untuk memasak ikan laut hasil tangkapan. Selama proses tepengan, setiap orang bertanggung jawab atas peran masing-masing, mulai dari memanggang ikan, memasak nasi, membuat sambel, hingga menyiapkan tempat makan dengan menggunakan daun pisang.
Baca juga: Wujud Terimakasih Terhadap Alam, Festival Tumpek Wariga Dibuka
"Tradisi ini biasanya banyak kita temui di era tahun 90-an. Meskipun sekarang jarang, tapi kami ingin mempertahankan dan merayakan kebersamaan dengan cara ini," tambahnya.
Namun, acara tepengan kali ini tidak hanya sekadar kegiatan berkumpul dan makan bersama. Rizkiyan ingin menyampaikan pesan penting kepada generasi muda, mengingat bahwa dalam 14 hari ke depan, bangsa Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi pemilu untuk memilih wakil dan presiden.
Baca juga: Jembrana Tuan Rumah Sprint Rally 2024, Wabup Ipat turun dihari pertama
"Khususnya kepada generasi muda, jangan sampai terpecah belah hanya karena beda pilihan partai dan calon. Kebersamaan dan kekompakan adalah modal awal untuk membangun dan memperjuangkan tujuan bersama yang kita impikan," tuturnya dengan tegas.
Rizkiyan berharap bahwa melalui tradisi tepengan dan pesan persatuan yang disampaikannya, generasi muda dapat tetap bersatu dan saling mendukung dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Meskipun tradisi tepengan mungkin sudah jarang terlihat, semangat kebersamaan dan persatuan tetap dapat dihidupkan kembali di tengah-tengah masyarakat.(lani)
Editor : Lani